Cegah Longsor, Lereng Wilis Kediri Ditanami Ribuan Bambu  

Reporter

Jumat, 10 Februari 2017 13:24 WIB

Curah hujan yang tinggi di Kabupaten Kediri meruntuhkan jembatan penghubung antar desa di lereng Gunung Wilis. Sedikitnya 600 kepala keluarga terisolir. Kredit: Hari Tri Wasono

TEMPO.CO, Kediri - Sekitar 90 ribu batang bambu ditanam di lereng Gunung Wilis, Kediri, pascabanjir bandang yang menewaskan dua penduduk. Penanaman bambu itu untuk mencegah longsor dan memperkuat struktur tanah pegunungan.

Upaya penanaman 90 ribu bambu ini dilakukan warga di tiga desa di Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Secara gotong-royong, mereka menancapkan tunas bambu ke titik-titik kosong di lahan milik Perum Perhutani KPH Kediri Divisi Regional Jawa Timur. “Ini upaya menghentikan banjir bandang dan longsor lagi,” kata Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, Jumat, 10 Februari 2017.

Baca:
Longsor di Bali, 7 Orang Dilaporkan Tewas Tertimbun
Puluhan Warga Madiun Dihantui Bencana Tanah Longsor

Sebanyak 500 hektare lahan di lereng Gunung Wilis akan ditanami bambu. Selain mencegah longsor, tanaman bambu juga diharapkan mampu menjaga mata air di kawasan lereng. Sebanyak 300 mata air tersebar di wilayah ini dan menjadi sumber air bagi warga di sekitar lereng setiap musim kemarau.

Pengadaan ribuan tanaman bambu merupakan sumbangan perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk Kediri. Program ini merupakan tahap kedua tutup tanam dari penanaman serupa tahun lalu sebagai program corporate social responsibility perusahaan. “Ada berbagai pertimbangan mengapa harus bambu,” kata Wakil Kepala Bidang Humas PT Gudang Garam Iwhan Tricahyono.

Baca juga:
Pencucian Uang, Pengacara GNPF MUI: Ini Bukan Uang Negara
Mahfud Md. Dulu Ragukan KPK di Bawah Agus Rahardjo, Sekarang?

Pertama, bambu mampu menyerap air hujan, baik dalam akar maupun tanah, melalui rongga batang hingga 90 persen. Tanaman ini juga 35 persen lebih banyak menghasilkan oksigen (O2) dibanding tanaman lain. Dengan sistem perakaran yang kuat, lebat, dan berserabut panjang, bambu diyakini bisa memperkokoh struktur tanah yang berfungsi mencegah erosi.

Iwhan mengatakan, tragedi banjir bandang yang menewaskan dua warga di Kecamatan Banyakan beberapa hari lalu mengundang keprihatinan semua pihak. Apalagi bencana itu seharusnya bisa dicegah dengan rekayasa alam, salah satunya melalui penanaman bambu.

Banjir bandang yang terjadi pada Rabu, 25 Januari 2017 ini, menewaskan dua remaja dan merusak rumah serta jembatan di lereng Gunung Wilis. Dua korban sempat hilang ditelan banjir bandang akibat meluapnya Sungai Klepu di Desa Parang, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Kepolisian Kediri yang menyisir mendapati keduanya telah tewas terseret air bah hingga 12 kilometer dari lokasi hanyut.

Mereka di antaranya Hadi Busro, 18 tahun, warga Kelurahan Banjarmlati, Kota Kediri, serta Sofa, 17 tahun, warga Dusun Pojok, Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Kedua remaja ini hanyut terseret air bah saat sedang bermain di Sungai Klepu bersama lima remaja lain. Saat air bah datang, keduanya tak bisa keluar dari sungai dan terseret sangat jauh sebelum ditemukan meninggal dunia dengan sejumlah luka akibat terbentur material sungai.

Sekretaris BPBD Kabupaten Kediri Hari Wahyu mengatakan banjir sesaat ini disebabkan tingginya debit air yang turun dari lereng Gunung Wilis setelah diguyur hujan beberapa waktu. Dia menduga terjadi longsoran di aliran sungai di kawasan hulu yang jebol akibat diterjang air. Longsoran inilah yang terbawa ke bawah dengan membawa gelondongan kayu dan batuan besar.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Mas Dhito Gelar Halal Bihalal untuk Pegawai Pemkab Kediri

7 hari lalu

Mas Dhito Gelar Halal Bihalal untuk Pegawai Pemkab Kediri

Kegiatan bertajuk Nglencer Ning Pendopo itu dihadiri ribuan pegawai dari tiap OPD.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito: Peluang ke Olimpiade Paris Tidak Mustahil

7 hari lalu

Mas Dhito: Peluang ke Olimpiade Paris Tidak Mustahil

Demi meraih tiket Olimpiade Paris, Indonesia harus berjuang lebih keras di laga perebutan juara 3.

Baca Selengkapnya

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

8 hari lalu

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

Terdapat ratusan purna aktivis dan DKC Kabupaten Kediri yang hadir dalam acara reuni

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang, Kepala BNPB, dan Gubernur Sumbar Tanam 100 Pohon Cemara Laut

10 hari lalu

Wali Kota Padang, Kepala BNPB, dan Gubernur Sumbar Tanam 100 Pohon Cemara Laut

Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2024 dimulai dengan penanaman 100 pohon cemara laut secara simbolis oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto

Baca Selengkapnya

Telkomsel Jaga Bumi Peringati Hari Bumi Sedunia

11 hari lalu

Telkomsel Jaga Bumi Peringati Hari Bumi Sedunia

Lebih dari 15 ribu pohon telah ditanam di 8 lokasi sepanjang tahun 2023 sebagai bagian dari program Telkomsel Jaga Bumi Carbon Offset. Selain itu, lebih dari 75 ribu pavement block dan 20 ribu phone holder diproduksi dari limbah plastik dan bekas cangkang kartu SIM melalui program Waste Management.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

13 hari lalu

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang digadang-gadang mencalonkan kembali sejauh ini masih fokus menuntaskan amanah hingga masa periodenya berakhir.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

18 hari lalu

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Pemkab Kediri dan Kepolisian Memasang ATCS untuk Pantau Arus Mudik

27 hari lalu

Kolaborasi Pemkab Kediri dan Kepolisian Memasang ATCS untuk Pantau Arus Mudik

Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berkolaborasi dengan Kepolisian Resor Kediri memasang Area Traffic Control System (ATCS) di beberapa titik di wilayahnya sebagai upaya untuk mengetahui kondisi arus lalu lintas sekaligus gerak cepat mengurainya jika terjadi kemacetan.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

29 hari lalu

Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

Simpang Mengkreng menjadi salah satu titik paling ramai setiap tahunnya sebelum dan setelah Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Finnet Jalankan Program Penanaman Pohon di Cikole

33 hari lalu

Finnet Jalankan Program Penanaman Pohon di Cikole

Penanaman pohon jadi salah satu bentuk nyata kepedulian Finnet untuk ciptakan kesinambungan bisnis dengan lingkungan.

Baca Selengkapnya