TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. mengungkapkan di pikirannya sempat terlintas pikiran bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi di bawah pimpinan Agus Rahardjo sarat dengan kepentingan politik. Ia menyampaikan pengakuan itu setelah mengikuti forum diskusi bertajuk "Indonesia Mendengar "yang digelar di gedung KPK, hari ini, 9 Februari 2017.
"Saya agak mendramatisir, misalnya KPK dikendalikan kekuatan politik tertentu, misal dalam kasus Sumber Waras," kata Mahfud di KPK, Kamis, 9 Februari. Ia menuturkan pikiran itu lenyap setelah mendengar penjelasan dari pimpinan KPK dalam forum yang diikuti oleh berbagai kalangan itu.
Baca juga: Kasus Korupsi E-KTP, KPK: Lebih dari 4 Saksi Kembalikan Duit
Mahfud mengaku lega setelah mendengarkan penjelasan KPK. Bahkan, dia menilai KPK telah bekerja sungguh-sungguh dalam memberantas korupsi. "Jadi semua tadi sudah dijawab dan kita paham apa yang dilakukan KPK sudah di trek yang benar karena memang KPK tidak bisa buru-buru," ujarnya.
Lebih lanjut, Mahfud menilai belakangan ini ada pihak-pihak yang sengaja mengerdilkan KPK kembali. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk mendorong dan mendukung KPK agar kuat memberantas rasuah.
Simak pula: Tak Hadiri Panggilan KPK, Yasonna: Saya Bertolak ke Hong Kong
Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan mengapresiasi kritik dan saran kepada KPK. Menurut dia, KPK memang belum bisa memenuhi tuntutan masyarakat. Namun, ia mengatakan lembaganya terus berusaha untuk melakukan perbaikan.
"Sudah barang tentu kami tidak bisa memuaskan semua yang diminta. Tapi kami catat. Hasilnya apa? Setahun saya di sini saya kira sudah berhasil dengan baik, tapi ternyata masih banyak yang diharapkan dari masyarakat. Kami akan coba selalu memperbaiki diri," kata Basaria.
MAYA AYU PUSPITASARI