Pengepul Kepiting Keluhkan Aturan Menteri Susi Pudjiastuti  

Reporter

Kamis, 9 Februari 2017 13:24 WIB

Dua orang nelayan anggota Serikat Nelayan Indonesia (SNI) menunjukkan kepiting dalam jaring bubu saat menggelar aksi demo di depan kantor KKP, Jakarta, 23 Agustus 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Balikpapan - Seorang pengepul kepiting Balikpapan, Kalimantan Timur, Mansyur, mengeluhkan aturan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang memberlakukan kembali pelarangan ekspor kepiting telur ke pasar luar negeri. Sejak tiga hari lalu, Kementerian Perikanan dan Kelautan kembali melakukan pelarangan ekspor komoditas kepiting telur. "Kembali ada pelarangan ekspor kepiting ke luar negeri," katanya, Kamis, 9 Februari 2017.

Mansyur mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan sempat membuka keran ekspor kepiting telur bulan Oktober lalu. Saat itu, menurut dia, nelayan Kalimantan Timur kembali bersemangat mengumpulkan kepiting telur yang dihargai Rp 150 ribu per kilogramnya.

Baca juga: Menteri Susi Ungkap Sisi Gelap Sektor Perikanan

“Nelayan semangat kalau harganya Rp 150 ribu per kilogramnya untuk ekspor. Kalau pasaran restoran dalam negeri hanya dihargai Rp 40 ribu per kilogramnya. Bedanya jauh sekali sehingga nelayan tidak mau mencari lagi kepiting telur,” katanya.

Akibatnya langsung dirasakan Mansyur sebagai pengepul kepiting asal Grogrot, Paser, Balikpapan, ini. Demikian pula pengepul di Muara Badak, Handil, Berau, dan Tarakan. Distribusi kepiting menurun drastis menjadi 500 kilogram per hari dari biasanya 700 kilogram per hari. "Sebanyak 500 kilogram ini seluruhnya adalah kepiting tanpa telur. Biasanya 200 kilogram adalah kepiting telur," katanya.

Mansyur mengatakan ekspor kepiting telur jauh lebih menguntungkan dibanding kepiting tanpa telur. Harganya hampir dua kali lipat dibandingkan dengan kepiting tanpa telur yang dihargai maksimal Rp 100 ribu. "Seperti saya sebagai pengepul memperoleh untung Rp 15 ribu per kilogramnya. Kalau kepiting tanpa telur hanya memperoleh untung Rp 5 ribu per kilogramnya," ujarnya.

Mansyur menyebutkan pasar internasional sangat meminati kepiting telur asal Indonesia yang mempunyai cita rasa istimewa. Ia merupakan penyalur kepiting restoran di Balikpapan, Samarinda, Jakarta, Surabaya, Singapura, Malaysia, Hong Kong, Cina, dan Taiwan.

Namun, kali ini, Mansyur mengaku kesulitan menyuplai kepiting telur untuk restoran sea food-nya di Balikpapan. Menurut dia, nelayan enggan menyempatkan mencari kepiting telur di lautan. "Nelayan tidak ada yang mau mencari kepiting telur. Harganya di pasaran lokal hanya Rp 40 ribu per kilogram," tuturnya.

Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Balikpapan sempat melarang sajian menu makanan kepiting telur di restoran dan hotel setempat. Larangan yang termuat dalam surat edaran itu sudah disampaikan kepada semua pengusaha hotel dan restoran Balikpapan sejak Februari 2015.

Mereka meminta para pengusaha taat karena larangan konsumsi kepiting telur sesuai dengan amanat Kementerian Perikanan dan Kelautan. Larangan ini juga akan berdampak positif bagi kelestarian habitat kepiting di Balikpapan.

Pemerintah Kota Balikpapan diminta membantu dalam penindakan restoran yang tetap menyajikan hidangan menu kepiting telur. Kementerian Perikanan dan Kelautan hanya mensosialisasikan larangan kepada pengusaha dan nelayan di daerah.

Saat ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali mengeluarkan peraturan baru tentang larangan penangkapan lobster, kepiting, dan rajungan dengan ukuran tertentu pada Januari lalu. Itu termasuk larangan penangkapan hewan-hewan karang itu yang sedang bertelur.

Pengepul kepiting Balikpapan meminta Susi melonggarkan penerapan aturan penangkapan kepiting telur di Indonesia. Kondisinya berdampak signifikan pada penurunan keuntungan nelayan dan pengepul kepiting.

S.G. WIBISONO

Simak:
Jokowi Ajak Media Perangi Berita Bohong
Anggota DPR Soroti Masalah dari Keluhan Para TKI



Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

5 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

9 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

11 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

12 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

16 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

17 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

23 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

26 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

27 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya