Soal Pers, Fadli Zon: Media-Media Kita Makin Partisan

Reporter

Kamis, 9 Februari 2017 12:29 WIB

Sejumlah media mengerumuni Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 28 Juni 2016. Fadli Zon berjanji mengembalikan biaya penjemputan Shafa Sabila, 18 tahun, yang telah dikeluarkan Konsulat Jenderal RI di New York. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) Fadli Zon menyampaikan ucapan selamat Hari Pers Nasional bagi praktisi media. Politikus partai Gerindra itu mengharapkan agar pers di Tanah Air terus berkembang, semakin obyektif, dan terus memainkan fungsi kontrolnya. "Kami berharap bahwa pers bisa menjadi alat kontrol yang kredibel," kata Fadli melalui siaran tertulisnya, Kamis, 9 Februari 2017.

Fadli Zon mengatakan kualitas demokrasi dan jurnalisme itu saling bertautan. Sebab, menurut dia, bukan hanya lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif yang perlu membenahi diri agar kualitas demokrasi semakin baik. "Namun pers juga harus terus memperbaiki posisinya," ujarnya.

Baca juga:
Jokowi: Mudah Kendalikan Media Mainstream daripada Medsos
Sejumlah Perbedaan Media Arus Utama dan Medsos Versi Jokowi

Fadli melihat, ada berbagai persoalan terkait berkembangnya konglomerasi media saat ini. Kondisi itu, kata Fadli, membuat kepemilikan media jadi terkonsentrasi kepada segelintir pemodal dan membuat pers nasional kesulitan menjalankan fungsinya sebagai salah satu pilar demokrasi.

Kesulitan itu, Fadli menuturkan semakin bertambah besar manakala para pemilik media ikut terjun ke kancah politik secara langsung. "Tak heran, meskipun hari ini secara resmi sebenarnya tidak ada lagi koran atau media partai, sebagaimana yang pernah berkembang pada tahun 1950-an, kami mendapati media-media kita justru terlihat makin partisan," katanya.

Baca pula: HPN 2017, Jokowi Pusing Berita Hoax di Media Sosial

Fadli menilai, keintiman hubungan pers dengan kekuasaan membuat pers kehilangan fungsi kontrolnya. Sehingga, tantangan pers ke depannya pun semakin berat. Salah satunya, dia menyebutkan, tentang obyektivitas yang menjadi masalah serius saat ini. Persoalan lainnya adalah hoax dan berita-berita palsu.

Di tengah era digital, Fadli mengamati bahwa media online semakin masif, Selain terus berkembang, semua orang dihadapkan dengan berita-berita palsu, hoax yang mengarah ke pencemaran nama baik, fitnah dan sarat nuansa kepentingan politik. Karena itu, ia pun meminta agar hoax dicegah mulai dari hulu. "Mulai dari regulasi provider. Akun-akun palsu dan anonim yang tak bertanggungjawab harus diberantas," kata dia.

FRISKI RIANA

Simak:
Tak Hadiri Panggilan KPK, Yasonna: Saya Bertolak ke Hongkong
Napi Pelesiran Sukamiskin, Ini Temuan Tempo Vs Kementerian



Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

20 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

21 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

22 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

2 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

3 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

3 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

4 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya