Disebut Melarang Aksi di Masa Tenang, Wiranto: Itu Keliru  

Reporter

Rabu, 8 Februari 2017 11:18 WIB

Wiranto, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan dirinya tak pernah melarang unjuk rasa. Dia menduga perkataannya beberapa waktu lalu tak disampaikan dengan tepat.

”Yang larang siapa? Demo itu hak warga negara, tapi ada aturan. Kami larang kalau sudah melanggar aturan,” ujar Wiranto saat bertemu dengan awak media dan tokoh masyarakat dalam acara Coffee Morning di gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2017.

Dia mengaku tahu betul mengenai aturan berunjuk rasa, salah satunya karena terlibat langsung dalam pembuatan Undang-Undang tentang Menyatakan Pendapat di Depan Umum. “Karena saya ikut buat pada 1999 itu. Intinya kebebasan silakan, tapi jangan mengganggu kebebasan orang lain.”

Baca:
Ini Imbauan PP Muhammadiyah Soal Rencana Aksi 112
Polri Bantah Datangkan Brimob untuk Amankan Aksi 112


Suatu unjuk rasa, kata dia, harus dikoordinasikan agar berlangsung sesuai dengan aturan yang berlaku. Kegiatan tersebut harus jelas jumlah massanya, temanya, serta durasi pelaksanaannya.

Wiranto sempat berkelakar menyebut kekeliruan memahami pernyataannya sebagai “kelirunisasi”.

”Dibilang melarang, itu ‘kelirunisasi’, dibuat keliru. Dipotong ‘Wiranto melarang unjuk rasa’, kalau jadi ‘Wiranto melarang unjuk rasa yang melanggar aturan’ kan selesai,” dia menjelaskan.

Kabar pelarangan itu muncul sejak munculnya imbauan Wiranto tentang keamanan pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 2017. Seusai rapat terbatas tentang keamanan pilkada di kantornya, Wiranto sempat meminta semua pihak menjaga ketertiban di masa tenang pilkada. Masa tenang itu terhitung sejak 12 Februari hingga hari pencoblosan pada 15 Februari.

”Yang pasti dalam minggu tenang tak diizinkan pengerahan massa di ruang publik. Kalau dilakukan akan ditindak tegas,” kata dia, Senin, 6 Februari.

Wiranto menekankan sudah ada aturan dari penyelenggara pilkada, yaitu Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu, tentang masa tenang menjelang pencoblosan.

”Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu akan beri arahan, soal mana yang dilarang dan tak dilarang (dalam masa tenang),” kata Wiranto lagi.

YOHANES PASKALIS



Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

21 jam lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

1 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

7 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

8 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

8 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

8 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

8 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

37 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

37 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya