Soal Standarisasi Pendakwah, Ini Sejumlah Kritik Anggota DPR

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 4 Februari 2017 07:37 WIB

Ilustrasi khotbah salat Jumat. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sodik Mudjahid menilai rencana standardisasi khotib Jumat harus direvisi dan disempurnakan. “Standardisasi pendakwah tidak boleh dilakukan jika mengarah kepada pembatasan hak berdakwah dan kegiatan dakwah,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 3 Februari 2017.

Sodik mengatakan standardisasi pendakwah hanya boleh dilaksanakan sebagai salah satulangkah dalam rangkaian upaya peningkatan mutu kompetensi mereka. Rencana itu juga harus dilakukan untuk semua agama. Ia menilai pemerintah sama sekali tidak berhak untuk membatasi apalagi mengurangi materi dan misi kegiatan dakwah. Sebab, materi dakwah akan mencakup semua internalisasi dari semua nilai dan ajaran suatu agama.
Baca:
Jusuf Kalla: Sertifikasi Khatib Jumat Tidak Mudah Dilakukan

Ditambahkan Sodik, untuk menjaga kebebasan hak berdakwah dari para penceramah di suatu agama maka kegiatan standardisasi harus diajukan oleh lembaga keagamaan masyarakat. Ia menilai pemerintah akan mendapat manfaat berupa masyarakat yang bermutu tinggi dalam keberagaman. Sehingga pemerintah harus mendukung kegiatan peningkatan mutu dan kompetensi pendakwah.

Menurut Sodik, kegiatan dakwah adalah panggilan dan tugas agama. Untuk itu kegiatan peningkatan mutu kompetensi pendakwah harus konsisten melahirkan pejuang dakwah. Ia menegaskan tujuan itu tidak boleh bergeser melahirkan para pekerja dan para profesi dakwah. Terlebih melahirkan juru bicara dan perpanjangan tangan pemerintah.
Simak juga:
Wapres JK Sindir Ahok Yang Terlalu Sering Minta Maaf


Sodik menekankan peningkatan mutu pendakwah tersebut harus dilaksanakan secara terencana, berjenjang, dan berkesinambungan dengan materi yang komprehensif dan teritegrasi. Pihaknya menolak apabila kegiatan itu dipenuhi materi pesanan pemerintah. Namun materi dari pemerintah yang penting untuk dimasukan adalah berkaitan 4 pilar kebangsaan untuk standardisasi komitmen ke-Indonesiaan dan kebangsaan.

Sodik mengatakan pemerintah perlu mempertegas misi dari rencana sertifiaksi pendakwah tersebut. Sebab, suasana kejiwaan umat Islam saat ini sedang merasa banyak disudutkan oleh pemerintah. Ia pun mengimbau waktu pelaksanaan standardisasi lebih baik dimundurkan. Sehingga persiapan juga akan jauh lebih matang.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Ulama di Pakistan Keluarkan Fatwa Haram Penggunaan TikTok

24 Desember 2023

Ulama di Pakistan Keluarkan Fatwa Haram Penggunaan TikTok

Para ulama dari Jamia Uloom-ul-Islamia di Kota Banuri, Pakistan dilaporkan mengeluarkan fatwa haram terhadap penggunaan aplikasi TikTok pada Selasa, 19 Desember 2023

Baca Selengkapnya

DPR: BUMDes Didesain Untuk Memakmurkan Desa

26 Mei 2022

DPR: BUMDes Didesain Untuk Memakmurkan Desa

BUMDes sudah masuk dalam UU Cipta Kerja. Harus diberdayakan untuk kesejahteraan masyarakat desa.

Baca Selengkapnya

Pegawai Protokol Dibekali Mental Baja untuk Layani Anggota DPR

7 Maret 2022

Pegawai Protokol Dibekali Mental Baja untuk Layani Anggota DPR

Pegawai Biro Protokol dan Humas Sekretariat Jenderal DPR diharapkan mengasah mental baja yang tidak mudah mengeluh dan harus siap setiap saat.

Baca Selengkapnya

Baleg Sosialisasi Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2022 Ke Sulawesi Selatan

9 Februari 2022

Baleg Sosialisasi Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2022 Ke Sulawesi Selatan

Sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat memahami isi RUU dan dapat memberi masukan.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Nilai Penundaan Umrah Langkah Bijak Cegah Omicron

19 Desember 2021

Anggota DPR Nilai Penundaan Umrah Langkah Bijak Cegah Omicron

Keputusan penundaan ini diambil setelah melakukan diskusi dan berdialog dengan para pihak.

Baca Selengkapnya

Gobel Yakin Pelabuhan Patimban Percepat Kegiatan Ekspor

19 Desember 2021

Gobel Yakin Pelabuhan Patimban Percepat Kegiatan Ekspor

Dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban, maka kegiatan logistik menjadi lebih cepat dan mudah.

Baca Selengkapnya

Bawang Putih dari Cina 507 Ribu Ton per Tahun, Andi Akmal Minta Kurangi Impor

19 Desember 2021

Bawang Putih dari Cina 507 Ribu Ton per Tahun, Andi Akmal Minta Kurangi Impor

Besaran angka importasi bawang putih pada menjadikan Indonesia sebagai negara importir terbesar di dunia terhadap komoditas tersebut.

Baca Selengkapnya

Gus Muhaimin: Revolusi Industri Ubah Cara Kerja Manusia dari Manual ke Digital

12 Desember 2021

Gus Muhaimin: Revolusi Industri Ubah Cara Kerja Manusia dari Manual ke Digital

Gus Muhaimin mendorong kaum muda memiliki kemampuan, menyesuaikan dan memanfaatkan berbagai kemajuan.

Baca Selengkapnya

DPR Apresiasi Pemerintah Tanggap Darurat Bencana Semeru

12 Desember 2021

DPR Apresiasi Pemerintah Tanggap Darurat Bencana Semeru

BNPB sebagai pelaksana komando serta pengkoordinasian dari berbagai unsur dalam penanganan bencana.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong Pemerintah Percepat Relokasi Tempat Tinggal Korban Erupsi Semeru

12 Desember 2021

DPR Dorong Pemerintah Percepat Relokasi Tempat Tinggal Korban Erupsi Semeru

Mayoritas pengungsi menyatakan trauma berat dan sangat ingin direlokasi tempat tinggalnya ke tempat yang lebih aman.

Baca Selengkapnya