Ketua Umum PP PBSI Wiranto memberikan kata sambutan dalam upacara pelantikan pengurus PP PBSI di Jakarta, 19 Januari 2017. Dalam sambutannya Wiranto menyatakan akan segera melakukan sebuah langkah organisasi dalam rangka melaksanakan tugas pokok memajukan bulu tangkis. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto merespons keinginan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu Presiden Joko Widodo. Niat itu disampaikan SBY saat jumpa pers di Wisma Proklamasi, Jakarta, pada Rabu, 1 Februari 2017.
"Sejauh yang saya tahu, Pak Jokowi sebagai Presiden, selalu siap menerima siapa saja. Tapi tentunya ada tata cara yang memang dibutuhkan untuk itu," ujar Wiranto di Hotel Sari Pan Pacific, Menteng, Jakarta, Kamis, 2 Februari 2017.
Wiranto membantah pandangan bahwa Jokowi membatasi diri untuk bertemu pihak mana pun. Selama mengikuti tata cara pertemuan dengan kepala negara, kata Wiranto, keinginan SBY akan diterima Presiden. Tidak ada yang melarang pertemuan Jokowi-SBY. "Jadi kalau ada isu Presiden membatasi diri, tidak ada itu. Beliau sangat terbuka menerima siapa saja," ujarnya.
Mantan Panglima TNI itu menolak menanggapi isu penyadapan yang diungkit Presiden ke-6 RI itu. "Saya konsentrasi (pertemuan) ini dulu karena ini sangat penting. Masa saya mesti membagi (konsentrasi)," ujar Wiranto yang tengah menghadiri Indonesia-Australia 3rd Ministerial Council on Security and Law.
Konferensi pers SBY pada Rabu itu, salah satunya menyikapi pernyataan kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mengaku memiliki bukti percakapan SBY dengan Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin. Ketua Umum Partai Demokrat itu kemudian meminta aparat penegak hukum menangani penyadapan itu.