Dari Insiden Ma'ruf Amin, Ahok Perlu Belajar Tutur Kata  

Reporter

Kamis, 2 Februari 2017 09:02 WIB

Gubernur DKI Jakarta Nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyampaikan klarifikasi terkait kesaksian Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin, pada persidangan 31 Januari 2017 di PN Jakarta Utara, yang digelar di auditorium Kementerian Pertanian. ISTIMEWA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengomentari insiden serangan calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kepada Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Ma'ruf Amin. Menurutnya, insiden tersebut harus menjadi pembejaran bagi semua pihak, tak terkecuali Ahok maupun Ma'ruf Amin.

"Ini jadi pembelajaran bagi kita semua bahwa ungkapan atau tutur kata bisa menyinggung perasaan seseorang atau orang yang dihormati dan dituakan," ujar Lukman saat dicegat di Istana Kepresidenan, Rabu, 1 Februari 2017.

Baca juga:
Respons Sikap Ahok ke Ma`ruf Amin, GP Ansor: Serukan Siaga
Bantahan Kubu Ahok & Transkrip Keberatan atas Kesaksian MUI


Sebelumnya, pada persidangan kasus penistaan agama yang menjerat Ahok, mantan Bupati Belitung Timur itu merasa keberatan atas pertemuan Ma'ruf dengan pasangan calon gubernur DKI nomor pemilihan satu, Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, pada 7 Oktober. Menurutnya, ada yang janggal dari pertemuan tersebut.

Kejanggalan itu makin terasa, menurut Ahok, perihal percakapan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ma'ruf di telepon pada hari yang sama. Ia menuding percakapan itu untuk menyiapkan fatwa terkait penistaan agama dan pertemuan bersama AHY-Sylvi. Ahok bahkan mengklaim pengacaranya memiliki bukti tentang adanya percakapan itu.

Simak:Ahok Akhirnya Minta Maaf kepada Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin

Ma'ruf sesungguhnya telah membantah adanya percakapan itu, namun Ahok malah mengatakan akan memproses secara hukum ketua MUI tersebut. Dan, Ahok juga mengatakan bahwa Ma'ruf tidak pantas menjadi saksi karena tidak obyektif.

Lukman melanjutkan bahwa alangkah baiknya jika baik Ahok maupun Ma'ruf juga saling bermaafan atas insiden di persidang kemarin. Dengan begitu, hal tersebut bisa menjadi semacam komitmen agar hal serupa, yang berpotensi menimbulkan kegaduhan, tidak diulangi.

Lukman paham bahwa insiden itu terjadi di tengah persidangan di mana perdebatan rentan terjadi. Namun, kata ia, persidangan tetaplah ruang publik di mana masyarakat bisa menilai dan menafsirkan sendiri percakapan yang terjadi di sana. Oleh karenanya, permintaan maaf dari kedua pihak diharapkan bisa meredam penafsiran yang tidak-tidak.

"Jadi, yang merasa melakukan itu bisa menyampaikan permohonan maaf kemudian Pak Kyai Ma'ruf Amin bisa memberi maaf. Saya pikir ini bisa menyelesaikan masalah," ujar Lukman mengakhiri.

ISTMAN MP

Baca pula:
BREAKING NEWS, SBY: Telepon Disadap seperti Skandal Watergate
Begini Proses Fatwa MUI Soal Dugaan Penistaan Agama Ahok

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

12 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

16 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

11 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

12 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

23 hari lalu

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.

Baca Selengkapnya