Infid: Pasca Aksi 411, Toleransi di Indonesia Merosot

Reporter

Selasa, 31 Januari 2017 17:03 WIB

Koordinator ICW Danang Wijoyoko dan peneliti hukum ICW Febri Diansyah di Jakarta, Minggu (31/1). ICW meminta Pansus Century tidak alergi terhadap wacana pemakzulan presiden dan wapres, dan bukti Century harus diserahkan ke MK. Tempo/Andika Pradipta

TEMPO.CO, Bengkulu - Peneliti International NGO Forum on Indonesian Development (Infid), Ispahani mengatakan pasca aksi 4 November 2016, yang yang lebih dikenal 411, toleransi di Indonesia mulai merosot.

"Satu aksi aliran tertentu dibalas oleh aksi aliran lain dan seterusnya. ini sesuatu yang berbahaya dalam konteks kebhinekaan Indonesia," kata Ispahani di Bengkulu, dalam kegiatan sosialisasi hasil survei Infid bekerjasama dengan Gusdurian, di Bengkulu Selasa 31 Januari 2017.

Baca juga:
Ini Nasihat Habibie kepada Jokowi Soal Toleransi

Penelitian ini menurutnya berdasarkan hasil riset Infid di enam kota besar di Indonesia yakni Pontianak, Makassar, Surabaya, Surakarta, Bandung dan Yogyakarta, pada Agustus dan Oktober 2016 dan melibatkan 1.200 responden berusia 15 hingga 30 tahun.

Tujuannya untuk mengetahui persepsi dan sikap generasi muda terhadap radikalisasi dan ekstrimisme kekerasan.

Baca pula:
Wali Kota Bekasi Dinobatkan sebagai Bapak Toleransi


“Pada riset yang kita lakukan terlihat jika toleransi sebelum November 2016 masih dinilai baik, namun selepas November 2016 setelah aksi 411 toleransi antarumat beragama mulai terbelah dan merenggang,” kata dia.

Kondisi ini kata Ispahani sebenarnya telah terdeteksi oleh Infid sejak beberapa waktu sebelumnya. Secara umum riset Infid menyimpulkan, internalisasi diri terhadap nilai beragama telah membentuk generasi muda menempatkan agama sebagai bagian dari identitas personal.

Sehingga interaksi nilai kegamaan yang tumbuh di kalangan generasi muda lebih pada aspek dasar bagaimana ajaran agama dijalani oleh seorang pemeluknya. Sehingga sifat generasi muda dalam survei ini tidak bisa mentoleransi tindakan radikalisme dan kekerasan berbasis agama.

“Sikap permisif generasi muda pada sejumlah peristiwa yang dilandasi oleh perbedaan keyakinan menggambarkan posisi generasi muda rentan menjadi intoleran. Peran orang tua sangat menentukan dalam proses internalisasi keyakinan beragama,” katanya, kemudian.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Simak:
Analis Politik: Menuju 2019 Cikeas Vs Teuku Umar Memanas

Berita terkait

KPU Sebut Dialog Anies Baswedan di Universitas Hazairin Bengkulu Langgar Aturan

8 Januari 2024

KPU Sebut Dialog Anies Baswedan di Universitas Hazairin Bengkulu Langgar Aturan

KPU Kota Bengkulu memutuskan dialog yang digelar Anies Baswedan di Universitas Hazairin melanggar aturan karena ditemukan atribut kampanye.

Baca Selengkapnya

Setara Institute dan INFID Berikan 7 Rekomendasi ke Jokowi dan Presiden Terpilih Soal HAM

10 Desember 2023

Setara Institute dan INFID Berikan 7 Rekomendasi ke Jokowi dan Presiden Terpilih Soal HAM

SETARA Institute bersama INFID mengeluarkan tujuh rekomendasi dalam pemajuan sektor HAM. Pasalnya, sektor HAM era Jokowi mengalami stagnasi.

Baca Selengkapnya

INFID Ungkap Dampak jika KPU Tak Beri Sanksi Parpol yang Tak Penuhi Kuota Caleg Perempuan

10 Oktober 2023

INFID Ungkap Dampak jika KPU Tak Beri Sanksi Parpol yang Tak Penuhi Kuota Caleg Perempuan

INFID mengungkap dampak jika KPU tidak merevisi aturan dan memberi sanksi kepada parpol soal persyaratan 30 persen caleg keterwakilan perempuan

Baca Selengkapnya

Tak Kunjung Revisi PKPU, INFID Duga KPU di Bawah Pengaruh Parpol

8 Oktober 2023

Tak Kunjung Revisi PKPU, INFID Duga KPU di Bawah Pengaruh Parpol

INFID menduga KPU di bawah pengaruh parpol lantaran tak kunjung merevisi PKPU sesuai putusan Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

Soal Konflik Pulau Rempang, INFID Setuju Komisi III DPR Panggil Seluruh Aktor yang Terlibat

23 September 2023

Soal Konflik Pulau Rempang, INFID Setuju Komisi III DPR Panggil Seluruh Aktor yang Terlibat

INFID dukung rencana Komisi III untuk memanggil seluruh aktor yang terlibat dalam konflik di Pulau Rempang dengan 2 syarat.

Baca Selengkapnya

INFID Minta Parpol Siap Jalankan Undang-Undang Soal Kuota Minimal Caleg Perempuan

23 September 2023

INFID Minta Parpol Siap Jalankan Undang-Undang Soal Kuota Minimal Caleg Perempuan

INFID menyatakan parpol tidak memiliki sikap tegas dalam polemik aturan soal kuota minimal 30 persen caleg perempuan.

Baca Selengkapnya

KPU Belum Revisi PKPU soal Caleg Perempuan, INFID: Jangan Ajarkan Ketidaktaatan ke Publik

23 September 2023

KPU Belum Revisi PKPU soal Caleg Perempuan, INFID: Jangan Ajarkan Ketidaktaatan ke Publik

INFID mengkritik KPU yang tak kunjung merevisi Peraturan KPU atau PKPU Nomor 10 Tahun 2023 tentang minimal 30 persen kuota perempuan

Baca Selengkapnya

Buntut Konflik Pulau Rempang, INFID Minta Pemerintah Audit Seluruh Proyek Strategis Nasional

17 September 2023

Buntut Konflik Pulau Rempang, INFID Minta Pemerintah Audit Seluruh Proyek Strategis Nasional

International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) meminta pemerintah melakukan audit menyeluruh terhadap seluruh proyek strategis nasional (PSN) setelah terjadinya konflik di Pulau Rempang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penumpang Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dapat Asuransi, INFID Kecam Kekerasan Warga Pulau Rempang

17 September 2023

Terkini: Penumpang Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dapat Asuransi, INFID Kecam Kekerasan Warga Pulau Rempang

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menjamin penumpang peserta uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dengan asuransi.

Baca Selengkapnya

Kekerasan terhadap Warga Pulau Rempang Dikecam, INFID Nilai Pemerintah Membela Investasi di Atas HAM

17 September 2023

Kekerasan terhadap Warga Pulau Rempang Dikecam, INFID Nilai Pemerintah Membela Investasi di Atas HAM

INFID mengecam keras tindakan represif yang terjadi terhadap warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya