3 Mahasiswa UII Tewas, Panitia Ungkap Prosedur Persiapannya
Editor
Rina Widisatuti
Sabtu, 28 Januari 2017 15:58 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Panitia Pelaksana Pendidikan Dasar The Great Camping (TGC) XXXVII Mapala Unisi UII Yogyakarta Wildan Nuzula memaparkan prosedur persiapan dan pelaksanaan pendidikan dasar (diksar) di lereng Gunung Lawu, Desa Tlogodlingo, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yang menyebabkan tiga pesertanya tewas.
Setelah mengikuti kegiatan itu, tiga peserta diksar tewas. Muhammad Fadli yang meninggal pada 20 Januari 2017, Syaits Asyam pada 21 Januari 2017, dan Ilham Nurpady Listia Adi pada 23 Januari 2017 diduga mengalami kekerasan sebelum meninggal.
Baca: 3 Mahasiwa UII Tewas, Ketua Mapala Akhirnya Buka Mulut
Wildan menyampaikan bahwa Diksar TGC adalah program bidang penelitian dan pengembangan Mapala UII. Bidang litbang kemudian menunjuk panitia pengarah atau Steering Committee (SC) yang bertugas membuat konsep Diksar TGC XXXVII. Isinya berupa silabus materi di kelas dan lapangan, juga petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis.
Jumlah peserta sebanyak 37 orang, meliputi 34 orang laki-laki dan tiga perempuan. Mereka mengambil formulir dan melengkapi administrasi. “Tahap awal, peserta menjalani tes fisik dan kesehatan, pre-test, dan wawancara," kata Wildan saat menyampaikan keterangan pers di ruang sidang Gedung Pascasarjana Fakultas Hukum UII di Jalan Cik Dik Tiro, Yogyakarta, Jumat, 27 Januari 2017.
Baca: Mapala UII Akui Ada Tindakan Fisik Berlebihan
Tahap awal dilangsungkan pada 7-10 Januari 2017. Kemudian dilanjutkan penyampaian materi kelas pada 11-12 Januari 2017. Ada sepuluh materi kelas yang diikuti peserta diksar, meliputi pembekalan materi tentang hubungan Islam, manusia, dan alam. Kemudian sejarah dan organisasi Mapala Unisi, sosiologi pedesaan, navigasi darat, mountaineering atau teknik perjalanan dan pendakian di medan-medan yang sulit, survival atau teknik bertahan di alam, lingkungan hidup, manajemen dan jurnalistik alam bebas, search and rescue (SAR), serta pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). “Pematerinya atas rekomendasi SC,” ujar Wildan.
Kemudian, pada 13 Januari 2017, peserta melakukan packing di hall kampus UII di Jalan Cik Dik Tiro untuk persiapan terjun ke lokasi diksar di lereng Lawu. Peserta berangkat pada 14 Januari 2017.
Berdasarkan jadwal, materi di lapangan dilangsungkan pada 14-22 Januari 2017. Namun, lantaran pada 20 Januari 2017, ada peserta yang meninggal, yaitu Muhammad Fadli, seluruh aktivitas dihentikan panitia. “Semua peserta ditarik dan dipulangkan ke Yogyakarta,” tutur Wildan.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Baca juga:
Soal Politik Uang di Pilkada DKI, Djarot Merasa Tak Khawatir
Begini Reaksi Ridwan Kamil Tahu Anak Buahnya Dicokok Polisi