Polisi di NTT Gagalkan Pengiriman Pekerja ke Kalimantan  

Reporter

Kamis, 26 Januari 2017 09:16 WIB

Empat belas tersangka tindak pidana perdagangan orang ditahan di Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta Selatan. Mereka adalah jaringan perekrut tenaga kerja ilegal di Indonesia khusus wilayah Nusa Tenggara Timur, 18 Agustus 2016. Tempo Rezki A.

TEMPO.CO, Kupang - Aparat Kepolisian Resor Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, menggagalkan pengiriman 24 calon tenaga kerja ilegal ke luar daerah, Rabu malam, 25 Januari 2017. Para calon TKI tersebut akan dipekerjakan di perkebunan kelapa sawit di Pulau Kalimantan.

Polisi juga menangkap perekrut tenaga kerja itu di atas bus saat hendak menuju ke Kota Kupang. Para calon tenaga kerja tergiur mengikuti ajakan perekrut itu karena dijanjikan gaji Rp 100 per hari.

Polisi menangkap mereka karena tidak miliki dokumen resmi ketenagakerjaan. Selain itu, rata-rata mereka masih di bawah umur, yaitu antara 16-17 tahun. Ada juga calon tenaga kerja ilegal yang membawa semua anggota keluarganya untuk diajak bekerja.

Para calon tenaga kerja ilegal bersama seorang perekrut selanjutnya digiring ke Markas Polres Timor Tengah Utara untuk dimintai keterangan. "Kami dijanjikan bekerja di kebun kelapa sawit di Kalimantan Tengah dengan upah Rp 100 per hari," kata salah satu calon tenaga kerja, Genisius Aisaef.

Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, 24 calon TKI yang diduga menjadi korban perdagangan orang ini akhirnya dipulangkan ke kampung masing-masing. Sedangkan perekrut calon tenaga kerja, Daniel Raja Pono, ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami sudah memulangkan mereka. Hanya perekrut yang kami amankan dan ditetapkan sebagai tersangka," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Timor Tengah Utara Inspektur Satu Rio Siahaan.

Bupati Timor Tengah Utara Raymundus Fernandez telah mengeluarkan peraturan bupati yang melarang warga di daerah itu bekerja ke luar daerah atau ke luar negeri. "Sudah ada perbup tentang moratorium TKI," kata Raymundus.

YOHANES SEO



Simak juga:
Kasus Rizieq di Jabar, dari 'Campur Racun' Sampai Soal Tanah
Jalan Kaki 35 Menit di Jakarta, Wanita ini Digoda 13 Kali
Suami Dihujat Netizen Soal Rizieq, Istri Uus Tegur Hater


Advertising
Advertising

Berita terkait

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

4 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

12 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

38 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

39 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

42 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

44 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

52 hari lalu

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

59 hari lalu

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

20 Februari 2024

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.

Baca Selengkapnya