Cegah Antraks, Tegal Setop Pasokan Ternak dari Yogyakarta  

Reporter

Kamis, 26 Januari 2017 07:18 WIB

Pemda Kulon Progo Sosialisasikan Tentang Antraks di Kawasan Endemik. TEMPO/Hand Wahyu

TEMPO.CO, Tegal - Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (DKKP) Kabupaten Tegal mengintensifkan pemeriksaan hewan ternak beberapa hari terakhir. Hal itu dilakukan menyusul kasus wabah penyakit antraks yang terjadi di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo. "Kami antisipasi agar jangan sampai terjadi di Kabupaten Tegal," kata Kepala DKPP Kabupaten Tegal Toto Subandriyo pada Rabu, 25 Januari 2017.

Untuk mencegah itu, tim kesehatan veteriner (Kesmavet) berkeliling ke peternakan dan pasar hewan memeriksa hewan ternak. Sejumlah hewan, seperti kambing, sapi, dan kerbau, disuntikkan dengan vitamin B kompleks dan vaksin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. "Kami juga memeriksa aktivitas rumah pemotongan hewan," kata Toto.

Selain itu, dinas memperketat lalu lintas hewan ternak yang masuk di Kabupaten Tegal melalui pos pemeriksaan hewan di Jalur Pantura. Terutama dari daerah endemik, seperti Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Yogyakarta. Pasokan hewan dari daerah tersebut dihentikan sementara. "Pengawasan ternak diperketat dengan memeriksa Surat Keterangan Kesehatan Hewan," kata dia.

Baca juga:
Uang Baru Pecahan Rp10.000 Paling Disukai Warga Papua
Hindari Antraks, Jangan Makan Daging dari Sapi Sempoyongan
Isu Antraks, Dinas Kesehatan DIY: 16 Pasien Sudah Sembuh


Pada Rabu, 25 Januari 2017, DKPP melakukan pemeriksaan di Pasar Hewan Trayeman, Slawi. Hasilnya, tim tidak menemukan adanya indikasi penyakit antraks pada hewan. Kendati begitu, dia mengimbau masyarakat tetap waspada. Jika menemukan gejala antraks pada hewan, masyarakat diminta melapor kepada dinas terkait.

Toto menjelaskan, gejala klinis hewan terjangkit penyakit antraks, yakni hewan tiba-tiba lemah mendadak, demam, sesak napas, juga kejang-kejang. "Ciri khas lainnya adalah darah segar keluar dari lubang-lubang tubuh, seperti mulut dan telinga," kata dia.

Menurut dia, penyakit antraks hanya ditularkan dari hewan ke manusia, bukan menular dari manusia ke manusia. Masyarakat diminta tidak mengkonsumsi daging dari hewan yang sakit. "Gunakan sarung tangan plastik atau karet dan masker saat mengolah daging," ucapnya.

Pihaknya juga mengimbau kepada para jagal untuk memotong hewan di rumah pemotongan hewan (RPH). Sehingga pemerintah bisa memonitor setiap hewan yang akan dikonsumsi masyarakat. "Pemotongan di luar RPH sangat menyulitkan kami dalam pengawasan terhadap mutu dan keamanan daging yang beredar di masyarakat," ujar dia.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Berita terkait

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

42 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

44 hari lalu

Wabah Antraks Gunungkidul, Apa Penyebabnya?

Wabah Antraks melanda Gunungkidul dan Sleman, Yogyakarta. Apa Penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

46 hari lalu

Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

48 hari lalu

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.

Baca Selengkapnya

Dua Warga Gunungkidul Terserang Antraks, Ini Kata Pakar UGM

49 hari lalu

Dua Warga Gunungkidul Terserang Antraks, Ini Kata Pakar UGM

Dua orang warga Gunungkidul dirawat diduga karena terpapar antraks sementara 15 lainnya menjadi suspek.

Baca Selengkapnya

17 Warga Gunungkidul Suspek Antraks, Konsumsi Daging Kambing dari Sleman

49 hari lalu

17 Warga Gunungkidul Suspek Antraks, Konsumsi Daging Kambing dari Sleman

Setidaknya 17 warga Kabupaten Gunungkidul, diduga terpapar antraks setelah mengkonsumsi daging kambing bawaan dari Sleman, DIY

Baca Selengkapnya

Cegah Wabah Antraks Berulang, Periset BRIN Akan Kembangkan Vaksin Oral

21 Juli 2023

Cegah Wabah Antraks Berulang, Periset BRIN Akan Kembangkan Vaksin Oral

Vaksinasi hewan perlu segera dilakukan dalam mengendalikan wabah antraks di wilayah-wilayah endemi.

Baca Selengkapnya

Waspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia Selain Rabies

18 Juli 2023

Waspada Penyakit Hewan yang Bisa Menular ke Manusia Selain Rabies

Selain rabies, terdapat berbagai penyakit hewan yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia, salah satunya adalah Jembrana.

Baca Selengkapnya

Kasus Antraks Gunungkidul, Pelaku Wisata Berharap Tak Pengaruhi Tren Kunjungan Wisata

11 Juli 2023

Kasus Antraks Gunungkidul, Pelaku Wisata Berharap Tak Pengaruhi Tren Kunjungan Wisata

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menilai status KLB antraks saat ini masih belum diperlukan karena situasi sudah relatif terkondisi.

Baca Selengkapnya

Cegah Antraks, Perhatikan Hal Ini saat Memilih Daging

10 Juli 2023

Cegah Antraks, Perhatikan Hal Ini saat Memilih Daging

Masyarakat diimbau tak sembarangan mengonsumsi daging hewan untuk mencegah infeksi spora antraks semakin meluas. Perhatikan hal ini.

Baca Selengkapnya