TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Abd Alrahim Alsiddig, memastikan tak ada penangkapan terhadap anggota pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Darfur (UNAMID) dari Kontingen VIII Garuda Bhayangkara terkait dengan dugaan penyelundupan senjata.
"Investigasi memang masih berlangsung. Saya tak bisa memberikan kesimpulan apa pun hingga ada informasi yang lebih lengkap dari otoritas di Sudan," ujarnya, Selasa, 23 Januari 2017. "Tapi saya pastikan semuanya baik-baik saja."
Sebelumnya, ditemukan sepuluh tas berisi seratusan senjata laras panjang dan pistol oleh otoritas bea cukai Bandara Al Fashir, Darfur, di antara bagasi Pasukan Garuda Bhayangkara pada Jumat, 20 Januari 2017. Sebanyak 139 personel Polri tersebut hendak kembali ke Indonesia karena purnatugas dan akan digantikan oleh Kontingen IX Garuda Bhayangkara yang dilepas oleh Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian sehari sebelumnya di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI Brigadir Jenderal Rikwanto sebelumnya juga menegaskan tidak ada penahanan dari Kepolisian Darfur terhadap pasukan yang kini telah kembali ke Super Camp UNAMID. "Kontingen VIII hanya ditahan untuk tak kembali ke Indonesia hingga investigasi selesai."
Untuk mengusut kasus tersebut, Kepolisian RI akan segera memberangkatkan tim investigasi ke Darfur, Sudan. Tim ini akan ikut mengusut dugaan penyelundupan senjata yang menyeret pasukan Garuda Bhayangkara. "Kami akanjoin collaboration dengan Kepolisian Sudan," kata Rikwanto, Selasa.