Deny Indrayana saat menjadi sopir di Melbourne, Australia. Foto: Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Denny Indrayana sedang ramai diperbincangkan di media sosial Twitter karena pekerjaan sampingannya sebagai sopir sebuah biro perjalanan atau travel di Melbourne, Australia. Kabar itu terungkap saat seorang pengguna Twitter bernama Azis Husaini bertanya langsung kepada Denny. Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM ini pun langsung membalas pertanyaan akun @azishusaini itu.
“Iya mas, bantu-bantu teman yang punya travel. Ada rezeki halal, why not? Kebetulan juga kerjaan di kampus lagi break semester,” ujar mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM itu melalui akun Twitter miliknya, @dennyindrayana, Minggu, 22 Januari 2017.
Denny diketahui tengah menetap sementara di Melbourne untuk memenuhi undangan dosen tamu University of Melbourne, Australia. Denny merupakan profesor di Melbourne Law School dan Faculty Arts universitas tersebut.
Denny Indrayana sendiri merupakan guru besar hukum tata usaha negara Universitas Gajah Mada. Dia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM pada periode 2011-2014. Sebelumnya, Denny juga pernah bekerja sebagai Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam bidang Hukum, HAM, dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Denny Indrayana berstatus sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan sistem pembayaran paspor secara elektronik (Payment Gateway System) oleh Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri pada 24 Maret 2015. Polri menghitung, terdapat kerugian Rp 32 miliar dalam kasus ini. Tuduhan yang dialamatkan kepada Denny adalah penyalahgunaan wewenang lantaran mengabaikan peraturan menteri keuangan.
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney
5 hari lalu
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney
Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.