Koperasi Minta Utang Kredit Usaha Tani yang Macet Dihapus

Reporter

Senin, 23 Januari 2017 11:30 WIB

Ilustrasi mata uang rupiah. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Subang - Wakil Ketua Kelembagaan dan Organisasi Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jawa Barat, Daeng Makmur Thaher, meminta pemerintah pusat untuk menghapusbukukan utang Kredit Usaha Tani (KUT) dengan nilai triliunan rupiah yang macet di ribuan Koperasi Unit Desa (KUD) di daerah tersebut.

Rata-rata hutang KUT yang macet di setiap KUD tersebut antara Rp 1 hingga Rp 2 miliaran. Ia menyontohkan, hutang KUT yang macet yang ada di ratusan KUD di Kabupaten Subang saja, jumlahnya lebih dari Rp 106 miliar. "Itu baru dari satu kabupaten saja," ujar Daeng saat ditemui Tempo, Ahad, 22 Januari 2017.

Menurut Daeng, upaya penghapusbukuan hutang KUT itu sempat diwacanakan pada saat kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tetapi, sampai Ketua Umum Partai Demokrat itu turun tahta, penghapusbukuan hutang tersebut tak terealisasi.

Daeng berharap Presiden Joko Widodo, bisa menindaklanjuti wacana penghapusbukuan hutang KUT yang sudah diwacanakan SBY. Sebab, utang yang sudah tidak bisa ditagih tersebut mayoritas dikelola oleh ribuan KUD yang kondisinya sudah nyaris bangkrut bahkan bangkrut. Dan, para pengurusnya kebanyakan sudah pada meninggal dunia.

Sebagian di antara para ketua KUD penerima dana KUT tersebut ada yang dipenjarakan disebabkan tak bisa mempertanggungjawabkan dana kredit dengan bunga lunak tersebut karena dialokasikan kepada petani piktif.

Program KUT merupakan kebijakan pemerintahan masa Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto yang diperuntukan buat menyejahterakan petani dalam mengelola usaha tanina. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya banyak disalahgunakan oleh para pengurus koperasi. Terutama, para penerimanya mayoritas petani fiktif.

Daeng mengungkapkan, di Jawa Barat, saat ini, tercatat 12.912 koperasi. Tetapi, 9.247 di antaranya dinyatakan sudah tidak aktif. Dari jumlah yang tidak aktif tersebut, 2.043 sudah dinyatakan bangkrut atau bubar.

Pracoyo, Ketua Pembina Dewan Koperasi Pimpinan Daerah (Dekopinda) Kabupaten Subang, mengatakan, dari 900 koperasi di daerahnya yang sudah tidak aktif lagi tercatat ada 400 koperasi. "Yang masuk klasifikasi tidak aktif tersebut, yakni sudah tidak bisa melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT)," ujarnya. Dan diantaranya adalah penunggak hutang KUT.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

LPDB-KUMKM jadi Mitra Terbaik Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate

6 hari lalu

LPDB-KUMKM jadi Mitra Terbaik Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate

LPDB-KUMKM merupakan mitra terbaik bagi koperasi dan UMKM Kota Ternate

Baca Selengkapnya

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

7 hari lalu

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

LPDB-KUMKM melakukan penjajakan dengan industri gula nasional.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

30 hari lalu

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

Menteri Teten mengatakan bahwa RUU Perkoperasian untuk penguatan kelembagaan.

Baca Selengkapnya

MenkopUKM Minta DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

42 hari lalu

MenkopUKM Minta DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

Menteri Koperasi dan UKM atau MenKopUKM, Teten Masduki, kembali meminta dukungan Komisi VI DPR RI agar legislatif segera membahas Rancangan Undang-Undang atau RUU tentang Perubahan Ketiga Atas UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Baca Selengkapnya

MenKopUKM Desak DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

42 hari lalu

MenKopUKM Desak DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

Menteri Koperasi dan UKM atau MenKopUKM, Teten Masduki, kembali meminta dukungan Komisi VI DPR RI agar legislatif segera membahas Rancangan Undang-Undang atau RUU tentang Perubahan Ketiga Atas UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Koalisi Sebut BUMN Dikonversi Jadi Koperasi Berbahaya, Sosok Darma Mangkuluhur yang Akan Bangun Lapangan Golf Rp 1,2 T

8 Februari 2024

Terkini Bisnis: Koalisi Sebut BUMN Dikonversi Jadi Koperasi Berbahaya, Sosok Darma Mangkuluhur yang Akan Bangun Lapangan Golf Rp 1,2 T

Tomy menanggapi ramainya wacana BUMN dikonversi menjadi berbasis koperasi yang dilontarkan tim pemenangan Capres nomor urut 1 Anies-Muhaimin.

Baca Selengkapnya

Ramai Wacana BUMN Jadi Koperasi, Koalisi: Berbahaya, 1,6 Juta Pegawai Menjadi Pengangguran

8 Februari 2024

Ramai Wacana BUMN Jadi Koperasi, Koalisi: Berbahaya, 1,6 Juta Pegawai Menjadi Pengangguran

Ketua Koalisi Masyarakat Peduli BUMN Maju Tomy Tampatty sangat menyesalkan adanya wacana BUMN dikonversi berbasis koperasi.

Baca Selengkapnya

Anies soal Narasi Pembubaran BUMN: Tidak Benar, Itu Fitnah yang Tak Masuk Akal

7 Februari 2024

Anies soal Narasi Pembubaran BUMN: Tidak Benar, Itu Fitnah yang Tak Masuk Akal

Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan angkat bicara soal adanya narasi pembubaran BUMN yang belakangan ramai dibicarakan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Ide BUMN Jadi Koperasi, Pengamat: Pernyataan Saya Dipelintir, Mengonversi Bukan Membubarkan

5 Februari 2024

Ide BUMN Jadi Koperasi, Pengamat: Pernyataan Saya Dipelintir, Mengonversi Bukan Membubarkan

Pengamat koperasi Suroto angkat bicara soal tanggapan Menteri BUMN Erick Thohir terhadap pernyataannya tentang perubahan perusahaan negara dari basis perseroan menjadi koperasi.

Baca Selengkapnya