Majikan WNI Disandera di Filipina Berjanji Santuni Keluarga

Reporter

Minggu, 22 Januari 2017 14:46 WIB

Ilustrasi penculikan/penyekapan/kekerasan. Shutterstock

TEMPO.CO, Nunukan - Konsulat Jenderal RI di Kota Kinabalu Negeri Sabah, Malaysia, menyatakan bahwa majikan berjanji akan memberikan jaminan hidup kepada anak dan istri dari tiga pekerja WNI yang diduga diculik di perairan Filipina.

"Kami sudah ketemu majikan ketiga WNI yang hilang (diculik) itu, Majikan dari tiga WNI itu berjanji akan memberikan jaminan hidup selama belum kembali," ujar Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Ahmad DH Irfan melalui pesan singkat yang disampaikan Satgas Perlindungan WNI Kota Kinabalu kepada Antara di Nunukan, Minggu 22 Januari 2017.

Majikan ketiga WNI itu bernama Mr Shing, kata dia, langsung melaporkan kepada aparat kepolisian Sandakan, Malaysia setelah mendapatkan informasi perahunya ditemukan petugas Coast Guard Filipina di perairan Langawan Pulau Taganak, Filipina Selatan, 19 Januari 2017 sekitar pukul 15.15 waktu setempat.


Baca juga:
Anggota MUI ke Israel, Ma'ruf Amin: Nanti Kami Bahas
Kasus Dana Bansos, IPW Desak Polri Minta Maaf ke Sylviana
Annisa Pohan Cuit Ini, Netizen Malah Bela Ahok


"Majikan ketiga WNI yang hilang ini sangat kooperatif dan bersedia memberikan santunan setiap bulan kepada anak dan istri tiga pekerja tersebut selama belum ditemukan," ujar staf Satgas Perlindungan WNI KJRI Kota Kinabalu ini.

Ketiga WNI yang diculik tersebut, kata dia, baru Subandi bin Sattu (47) nomor paspor AS515571 asal Kabupaten Bulukumba, Sulsel yang punya istri dan seorang anak yang masih berusia satu tahun. Sedangkan Hamdan bin Salim (29) nomor paspor AR413790 asal Pulau Selayar, Sulsel, dan Sudarling bin Samansung (26) nomor paspor A4034382 asal Pulo Bembe, Sulbar belum punya istri.

Ia mengatakan, memperoleh informasi bahwa Subandi sempat menghubungi sesama nelayan asal Indonesia melalui sambungan telepon untuk memberitahukan majikannya segera mengurus pembebasannya. Namun, menurutnya, Subandi tidak memberitahukan keberadaannya, dan kelompok apa yang menculiknya.


ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

9 jam lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

2 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

5 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

6 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

12 hari lalu

Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.

Baca Selengkapnya

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

20 hari lalu

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

Israel mengkonfirmasi telah menemukan jenazah seorang sandera Hamas yang tewas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

21 hari lalu

Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

Keluarga para sandera warga negara Israel akan ke Gedung Putih pada 8 April 2024. Joe Biden mendesak agar ada kesepakatan dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Israel Mulai Putus Asa dengan Pembicaraan Damai yang Dimediasi Qatar dan Mesir

31 hari lalu

Israel Mulai Putus Asa dengan Pembicaraan Damai yang Dimediasi Qatar dan Mesir

Pihak yang bersengketa dalam perang Israel -Hamas telah meningkatkan upaya negosiasi dengan di mediasi Qatar dan Mesir.

Baca Selengkapnya

Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

31 hari lalu

Menhan Israel: Hasil Akhir Perang Gaza akan Berdampak ke Timur Tengah selama Bertahun-tahun

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan hasil akhir dari perang di Gaza akan memengaruhi Timur Tengah selama bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Reaksi Keras Israel Atas Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata di Gaza, AS Diam

31 hari lalu

Reaksi Keras Israel Atas Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata di Gaza, AS Diam

Israel menolak keras kesepakatan gencatan senjata di Gaza oleh 14 anggota DK PBB. Amerika Serikat, sekutu Israel di DK PBB memilih abstain

Baca Selengkapnya