Ambang Batas Naik, Pemerintah Ingin Pemilu Berkualitas  

Reporter

Rabu, 18 Januari 2017 08:30 WIB

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (kanan) dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno (kiri) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi II DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 19 September 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan pemerintah menginginkan peningkatan kualitas dalam pemilihan umum nanti. Dalam hal ambang batas, Tjahjo menyatakan pemerintah akan menampung berbagai masukan yang disampaikan publik. "Kami menampung usulan, dan mari kita bahas bersama di Panja (panitia kerja DPR RI)," katanya di Jakarta, Selasa, 17 Januari 2017.

Secara garis besar, kata Tjahjo, pemerintah berupaya mempertahankan mekanisme pemilu yang sudah berjalan dengan baik. Di sisi lain, mekanisme yang belum bagus akan disempurnakan. Hal terpenting bagi pemerintah ialah menampung semua aspirasi yang muncul ke permukaan. "Pemilu itu domainnya partai politik," ujarnya.

Baca: RUU Pemilu, Ambang Batas Capres Dinilai Inkonstitusional

Pemerintah bersama parlemen akan segera membahas Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum. Salah satu tema yang bakal ramai dibahas ialah mengenai ambang batas parlemen dan pengajuan calon presiden.

Fraksi Gerindra di DPR RI mengusulkan ambang batas pengajuan calon presiden hanya nol persen di RUU Pemilu. Tujuannya agar partai kecil mempunyai kesempatan yang sama mengusung calon presidennya.

Sementara dalam hal ambang batas parlemen ada banyak usulan. Partai Nasional Demokrat dan Partai Golongan Karya ingin penyederhanaan parlemen dengan menaikkan ambang batas parlemen. NasDem mengusulkan ambang batas parlemen naik menjadi 7,5 persen. Sedangkan Golkar ingin naik antara 5-10 persen.

Saat ini, ambang batas parlemen di Indonesia berada di posisi 3,5 persen. Angka itu adalah batas minimal dukungan dari total suara sah dalam pemilu terhadap partai politik untuk duduk di kursi parlemen.

Tjahjo menambahkan, baik ambang batas parlemen maupun presiden, diharapkan bisa meningkat setiap memasuki pemilu. Ia menyebut partai kecil tidak perlu khawatir dengan besarnya ambang batas. Sebab, sejatinya yang menentukan besar atau kecilnya ambang batas ialah pemilih. "Yang bisa mempunyai kursi besar atau kecil, masyarakat pemilih," katanya.

ADITYA BUDIMAN

Baca juga:
Soal Palu Arit, Polisi Periksa Pejabat BI Terkait Rizieq FPI
Sumarsono Cabut Pergub Kewajiban RT/RW Lapor Lewat Qlue

Berita terkait

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

13 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

16 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

53 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

59 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

7 Februari 2024

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia

Baca Selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

23 Desember 2023

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.

Baca Selengkapnya

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

20 November 2023

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

"Bisa terkesan ketidakhadiran ini, KPU tidak serius menghadapi Pemilu 2024. Ketidakseriusan itu ditampakkan pada hari ini," kata angota Komisi II DPR.

Baca Selengkapnya