Nelayan Tegal Demo, Soal Peralihan Alat Tangkap Cantrang

Reporter

Senin, 16 Januari 2017 16:27 WIB

Nelayan menunjukkan foto Menteri Susi Pudjiastuti dalam aksi menolak Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan di Tegal, 28 Januari 2015. Alat tangkap ikan cantrang dogol yang digunakan mayoritas nelayan di Tegal termasuk satu dari enam jenis pukat tarik berkapal. TEMPO/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Tegal - Ratusan nelayan kapal cantrang berkumpul di Pelabuhan Jongor, Kota Tegal, Senin, 16 Januari 2017. Mereka memblokade akses ke pelabuhan dan membentangkan spanduk di sepanjang jalan tersebut yang berisi protes terhadap larangan alat tangkap cantrang. Para nelayan secara bergantian melakukan orasi.

Pengurus Paguyuban Nelayan Kota Tegal (PNKT), Riswanto, mengatakan nelayan hingga kini masih belum mau menerima kebijakan Kementerian yang dipimpin oleh Susi Pudjiastuti tersebut. Kendati penerapan aturan itu masih enam bulan lagi yakni Juni 2017. “Meskipun ada waktu peralihan enam bulan, tapi bagi kami itu sangat mepet,” kata dia.

Baca juga:
Ratusan Nelayan Cantrang di Tegal Mogok Melaut

Riswanto meminta pengalihan alat tangkap cantrang diperpanjang sampai 2-3 tahun mendatang. Sebab, untuk mengubah alat tangkap yang sesuai spesifikasi kapal, yang dimiliki nelayan harus menunggu 2-3 bulan. “Jadi walaupun kami punya uang pun, harus inden sampai 3 bulan. itu pun hanya untuk satu kapal, sekarang di Tegal ini ada ratusan kapal, bagaimana?” ujar dia.

Apalagi, kata dia, saat ini banyak nelayan dan pemilik kapal yang masih terjerat hutang di bank. PNKT mencatat, dari 90 orang nelayan, jumlah hutangnya mencapai Rp 69 miliar. Jumlah itu belum mencangkup separuh dari semua nelayan dan pemilik kapal yang terjerat hutang. “Banyak hutang pemilik kapal yang belum terdata,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah, Lalu Muhammad Syafriadi, mengatakan pihaknya sudah menerima surat dari Kementerian KKP ihwal penundaan penerapan larangan cantrang. Surat Edaran bernomor B.1/SJ/PL/.60/I/2017, diterima pada 3 Januari 2017. “Jadi surat itu menjelaskan, memberikan waktu enam bulan kepada nelayan untuk mempersiapkan alat-alat tangkap pengganti cantrang,” kata dia, saat berkunjung ke Brebes, 5 Januari lalu.

Menurut Syafriadi, pemerintah akan membantu menyelesaikan persoalan para nelayan dengan perbankan. Pihaknya kini sedang mendata seberapa besar hutang yang diemban oleh para nelayan di Jawa Tengah. Saat ini ada 1.213 kapal cantrang di di sepanjang pantai utara dari Brebes sampai Rembang.

“Jadi kami memfasilitasi akses permodalan mereka (nelayan) untuk mengganti alat tangkap. Jadi waktu enam bulan ini bagaimana caranya agar jangan ngangsur dulu (utang yang lama), sampai dengan mengganti alat tangkap,” ujar dia.

Salah seorang nelayan, Wage, 45 tahun, mengaku belum berani melaut sejak pertengahan Desember lalu karena khawatir ditangkap petugas. Dia mengaku sejak Desember lalu, pengawasan di perairan sekitar Kalimantan dan Sumatera lebih ketat. “Jadi meskipun waktu itu larangan cantrang belum diterapkan, tapi kami merasa dikejar-kejar,” ujar dia.

Akibat kondisi ini, dia dan ratusan nelayan cantrang lainnya belum bisa memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia berharap pemerintah segera memberikan kepastian apakah waktu enam bulan ini nelayan masih diperbolehkan melaut atau tidak.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Simak:
Ke Tulungagung, JK Hadiri Milad Pesantren dan Cek Dana Desa
Begini Cara Pemkot Malang, Cegah Alih Fungsi Lahan Sawah



Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

6 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

12 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

13 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

13 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

13 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

37 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

37 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya