Bertemu Jokowi, Antropolog: Indonesia Darurat Kebhinnekaan

Reporter

Senin, 16 Januari 2017 15:36 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Johan Budi (kiri) dan Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki menemui wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, 12 Januari 2016. Teten Masduki mengatakan, sejak awal, Presiden sudah naksir kepada sosok Johan Budi. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah antropolog menilai Indonesia tengah menghadapi darurat kebinekaan. Antropolog Yando Zakaria mengatakan belakangan ini persoalan intoleransi cenderung meningkat dari waktu ke waktu. "Sebulan lalu kami sudah serukan darurat kebhinnekaan," kata Yando di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 16 Januari 2017.

Menurut Yando, persoalan kebhinnekaan yang terjadi akhir-akhir ini tidak lepas dari belum berfungsinya institusi sosial dalam merawat keberagaman. Di sisi lain, ada gerakan kelompok yang berani memaksakan sikap atau pandangan tertentu. "Pandangan ini ingin dijadikan dominan di negara ini. Ini yang kami risaukan," ujar penggagas Gerakan Antropolog untuk Indonesia itu.

Baca:


FPI Demo Besok, Tuntut Kapolda Jawa Barat Dicopot

Sebanyak 12 antropolog dari berbagai lembaga dan perguruan tinggi bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu berbagai persoalan dibahas. Beberapa antropolog yang hadir ialah Amri Marzali dari Universitas Indonesia, PM. Laksono dari Universitas Gadjah Mada, dan ekonom Kartini Sjahrir Pandjaitan.

Lantaran luasnya persoalan kebhinnekaan yang dihadapi Indonesia, Yando meminta agar Presiden Jokowi fokus pada tiga bidang yaitu pendidikan, ekonomi, dan hukum. Mengenai pendidikan, pemerintah didesak agar tidak membuka ruang sektarian.

Sedangkan di sektor ekonomi, Presiden diharapkan bisa memperkecil kesenjangan dan ketidakadilan. "Mesti ada pemerataan sumber daya alam," kata Yando. Sedangkan di bidang hukum, aparat diminta tegas menyelesaikan persoalan intoleransi. "Jangan ragu bertindak."

Menanggapi permintaan para antropolog, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki yang hadir dalam pertemuan itu mengatakan pemerintah sudah berupaya meredam intoleransi. Di bidang pendidikan misalnya, dalam waktu dekat pemerintah akan membentuk unit kerja presiden yang terkait dengan pemantapan ideologi Pancasila. "Unit kerja baru ini akan produksi materi gagasan di sekolah."

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

1 jam lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

3 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

30 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

30 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

32 hari lalu

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

Menteri Teten mengatakan bahwa RUU Perkoperasian untuk penguatan kelembagaan.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

32 hari lalu

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta penundaan sertifikasi halal UMKM ditunda.

Baca Selengkapnya

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

33 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

35 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

38 hari lalu

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menegaskan komitmennya untuk mengembangkan startup di empat sektor unggulan, yakni agribisnis, akuakultur, bisnis ramah lingkungan, dan teknologi.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

40 hari lalu

Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan industri knalpot aftermarket punya potensi ekonomi besar.

Baca Selengkapnya