Alasan Populasi Banteng Jawa Berkurang Drastis

Reporter

Senin, 16 Januari 2017 14:53 WIB

Banteng Jawa (Bos Javanicus) di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, (26/6). ANTARA/Seno

TEMPO.CO, Malang - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Timur memprioritaskan penambahan populasi empat satwa liar yang hidup di dalam kawasan konservasi. Kempat satwa liar itu adalah elang jawa (Nisaetus bartelsi), banteng jawa (Bos javanicus), kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea abbotti), dan rusa bawean (Axis kuhlii).

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Timur Ayu Dewi Utari mengatakan, berdasarkan hasil pengamatan langsung di alam sepanjang 2013-2016 diketahui, dari empat spesies prioritas itu populasi banteng jawa dan rusa bawean menurun dan kondisi ini mengkhawatirkan. “Sedangkan elang jawa dan kakatua jambul kuning mengalami peningkatan sedikit dan itu sudah menggembirakan,” kata Ayu, Senin, 16 Januari 2017.

Ayu menyebutkan, pemantauan banteng dilakukan di Hutan Lindung Londo Lampesan, Kabupaten Jember; Hutan Lindung Lebakharjo, Kabupaten Malang, serta Perkebunan Trebasala di Kabupaten Banyuwangi.

Hasilnya, banteng yang terpantau pada 2013 berjumlah 50 ekor. Jumlah banteng terpantau berkurang jadi 47 ekor pada 2014, lalu berkurang lagi pada 2015 dan 2016, masing-masing tinggal 39 dan 22 ekor.

Penurunan populasi banteng karena habitatnya terdesak oleh kehadiran perkebunan. Secara alamiah, populasi banteng juga berkurang karena dimangsa kawanan ajag (Cuon alpinus), anjing hutan yang fisiknya hampir mirip dengan serigala atau Canis lupus.

Sedangkan jumlah rusa bawean sedikit berkurang dan penurunan jumlah ini belum mengkhawatirkan karena kegiatan reproduksi rusa lebih cepat dibanding banteng.

Pemantauan rusa bawean dipusatkan di Cagar Alam/Suaka Margasatwa Bawean, yaitu di Blok Gunung Besar, Blok Gunung Mas, dan Pulau Cina. Hasilnya, pada 2014 jumlah rusa terpantau sebanyak 275 ekor, lalu bertambah 325 ekor pada 2015, dan turun sedikit jadi 305 ekor pada 2016. Tiada data pemantauan 2013.

“Dari hasil monitoring rusa bawean itu, jumlah rusa bawean di habitatnya, yaitu Pulau Bawean, diprediksi tidak mengalami perubahan berarti dalam pemantauan berikutnya,” ujar Ayu, bekas Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Ayu melanjutkan, kegiatan pemantauan elang jawa dilakukan di tiga lokasi, yaitu Blok Hutan Banyulinu Kawasan Cagar Alam Kawah Ijen Merapi Ungup-Ungup di Kabupaten Banyuwangi; Blok Hutan Pancur Perkebunan Kalisat di Kabupaten Bondowoso, serta Cagar Alam Gunung Picis di Desa Gondowido, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo.

ABDI PURMONO

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.

Baca Selengkapnya