Ini Penyebab Harga Cabai Makassar Rp 100 Ribu per Kilogram

Reporter

Kamis, 12 Januari 2017 06:06 WIB

Di Kota Serang, Harga Cabai Rawit Merah Meroket

TEMPO.CO, Makassar- Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Makassar, Ramli Simanjuntak, inspeksi mendadak di Pasar Pabaeng-baeng, Rabu 11 Januari 2017. Itu dilakukan untuk memastikan penekanan pasokan cabai pada distributor atau pedagang.
"Seminggu terakhir harga cabai naik. Jadi kami pantau terus, melihat apakah ada penekanan pasokan didistributor atau tidak," tutur Ramli, di Pasar Pabaeng-baeng, Rabu 11 Januari 2017.

Ia mengatakan, kenaikan harga cabai di Makassar masih berkisaran antara Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu per kilogram. "Informasi yang kami peroleh tadi bahwa semua cabai yang ada di sini berasal dari Pasar Terong."


Baca : Inflasi 2017, BI: Antisipasi Harga Pangan Bergejolak


Ramli melihat cabai yang masuk ke Kota Makassar dari Kabupaten Maros, Gowa, Enrekang dan Bantaeng. Namun, harga cabai meningkat lantaran ada lima jalur sebelum sampai ke pedagang pasar. Misalnya, dari petani harga cabai Rp 50 ribu, tiap pedagang mengambil untung Rp 5.000, sampai di pasar Rp 80 ribu.


Baca : Temuan Pemerintah, Bakteri Ini Terkandung di Benih Cabai


Ramli berharap ada sinergitas dengan Pemerintah Kota Makassar untuk memantau terus harga tersebut. "Jangan sampai kenaikan ini merugikan masyarakat, kalau mengambil untung sewajarnya sajalah," tutur dia. "Kalau ada penimbunan, kami akan panggil langsung pedagang dan lakukan penyelidikan."


Advertising
Advertising

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Selatan, Wiwiek Sisto Widayat mengutarakan bahwa harga cabai saat ini sudah mulai menurun hanya berkisar Rp 75 ribu perkilogram. "Harga ini mulai stabil di Makassar. Kalau dilihat secara total, datanya cabai ini dari Kabupaten Enrekang," tutur Wiwiek.

Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal, berharap cabai dari beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan tak sepenuhnya menyuplai ke wilayah Jawa. "Ini tanggung jawab kami, jangan karena mau cari keuntungan maka cabai dilempar semua ke Jawa karena nilainya tinggi. Sementara itu stoknya diacuhkan," ucap Deng Ical sapaan Syamsu.

Deng Ical melanjutkan, yang paling utama yakni memastikan tidak ada penimbunan cabai. "Tapi saya yakin tidak ada, karena risikonya besar, tiga hari cabai sudah membusuk."


DIDIT HARIYADI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya