Sebuah alat tangkap ikan ramah lingkungan diciptakan oleh sekelompok mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB).Komunika Online.
TEMPO.CO,Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (BPSDMP KP) memprioritaskan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan berbasis kompetensi dalam penyiapan SDM.
“Ini penting untuk menjamin peserta didik agar dapat diterima di dunia industri dan usaha dengan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (KKNI),” kata Kepala BPSDMP KP Rifky Effendi Hardijanto dalam siaran pers, di Jakarta, Rabu, 11 Januari 2017.
Sebagai capaian pelatihan pada 2016, KKP dilaporkan telah melatih 19.428 orang masyarakat pelaku utama serta 4.719 orang aparatur, dan sertifikasi kompetensi diberikan kepada 12.920 orang.
Rifky menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk mendukung keberadaan KKNI, serta akan menerapkan sistem “training of trainer” (melatih pelatih) untuk mempercepat kebutuhan SDM Kelautan dan Perikanan.
“Tambahan kebutuhan tenaga kerja sektor kelautan dan perikanan sekarang sekitar 361 ribu orang per tahun hingga 2019. Makanya kita bikin ‘training of trainers’, yang nanti mereka punya kemampuan untuk melatih,” Rifky menjelaskan.
Adapun di bidang penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat, pada 2016 terdapat 14.984 orang penyuluh perikanan yang telah memberikan penyuluhan kepada 63.353 kelompok.
Kegiatan itu, salah satunya, untuk mendorong terbentuknya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebanyak 2.000 unit, yang 921 UMKM telah di antaranya terfasilitasi permodalan dari lembaga keuangan senilai Rp 38,7 Miliar untuk 921 pelaku usaha.
Pada 2017, BSDMPKP akan melakukan pembangunan lima Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) baru di Pangandaran, Dumai, Jembrana, Akademi Komunitas Wakatobi, dan lanjutan pembangunan Poltek KP Karawang.
Selain itu, BSDMKP memberikan beasiswa “Laut Masa Depan” kepada 283 orang dan menyiapkan program Doktor Bahari bagi 50 orang.
”Diharapkan para pendidik, pelatih, dan penyuluh Kelautan dan Perikanan mampu memiliki kompetensi sehingga dapat diakui dunia industri dalam ataupun luar negeri serta menjadi pengusaha yang dapat mengelola sumber daya kelautan dan perikanan di Indonesia,” ucapnya.
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
6 hari lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.