Siapa Penerobos KJRI Melbourne?

Reporter

Selasa, 10 Januari 2017 15:24 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersiap memberikan keterangan pers pada acara Napak Tilas Sejarah Diplomasi Indonesia di kediaman sekaligus kantor pertama Kementerian Luar Negeri rumah Ahmad Soebardjo di Jakarta, 19 Agustus 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan polisi masih menyelidiki identitas dua orang yang menerobos kantor Konsulat Jenderal RI di Melbourne, Australia.

"Informasi dari KJRI, polisi setempat sedang mencari pengunggah video, masih dicari karena yang bersangkutan (pelaku) tak memiliki alamat permanen," ujar Arrmanatha di Ruang Palapa Kemlu, Pejambon, Selasa, 10 Januari 2017.

Simak:
Terobos KJRI Melbourne, Jokowi: Itu Kriminal

Video yang dimaksud Arrmanatha, berisi aktivitas salah satu pelaku yang menyusup ke KJRI dan memasang bendera Bintang Kejora. Dalam video yang tersebar di media sosial itu, pelaku masuk setelah melompati tembok setinggi 2,5 meter dalam kondisi minim penjagaan.

"Polisi berkoordinasi dengan apartemen di sebelahnya, menginvestigasi dari CCTV, karena pelaku menerobos dari apartemen untuk bisa naik ke pagar kita (KJRI Melbourne)," tutur Arrmanatha.

Dia membenarkan bahwa keamanan di Kedutaan Besar RI dan KJRI kini ditingkatkan. "Setiap tahun kami melakukan evaluasi terhadap keamanan di seluruh perwakilan, baik fisik dan lainnya selalu kita 'review'."

Pemerintah Indonesia sudah menegaskan kasus tersebut sebagai masalah kriminal. Lewat nota protes, pemerintah meminta otoritas Australia mengusut dan menangkap pelaku.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi mengatakan, telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, guna meyakinkan pemerintah Australia untuk segera menginvestigasi dan memproses hukum pelaku kriminal tersebut. Duta Besar Indonesia di Canberra juga terus menjalin komunikasi dengan pemerintah dan otoritas Australia guna memastikan keamanan semua misi dan staf Diplomatik Konsuler Indonesia di Australia.

YOHANES PASKALIS

Baca juga:
Keluarga Mahasiswa ITB: Kenaikan BBM Langgar Undang-Undang
Cerita di Balik Investigasi Budak Indonesia di Kapal Taiwan



Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

20 jam lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

1 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

1 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

7 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

8 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

11 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

11 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

12 hari lalu

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

13 hari lalu

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman di Teheran setelah ketiga negara mengecam serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

13 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri sangat prihatin atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah menyusul Iran dan Israel yang sedang berkonflik.

Baca Selengkapnya