Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersiap memberikan keterangan pers pada acara Napak Tilas Sejarah Diplomasi Indonesia di kediaman sekaligus kantor pertama Kementerian Luar Negeri rumah Ahmad Soebardjo di Jakarta, 19 Agustus 2016. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan polisi masih menyelidiki identitas dua orang yang menerobos kantor Konsulat Jenderal RI di Melbourne, Australia.
"Informasi dari KJRI, polisi setempat sedang mencari pengunggah video, masih dicari karena yang bersangkutan (pelaku) tak memiliki alamat permanen," ujar Arrmanatha di Ruang Palapa Kemlu, Pejambon, Selasa, 10 Januari 2017.
Video yang dimaksud Arrmanatha, berisi aktivitas salah satu pelaku yang menyusup ke KJRI dan memasang bendera Bintang Kejora. Dalam video yang tersebar di media sosial itu, pelaku masuk setelah melompati tembok setinggi 2,5 meter dalam kondisi minim penjagaan.
"Polisi berkoordinasi dengan apartemen di sebelahnya, menginvestigasi dari CCTV, karena pelaku menerobos dari apartemen untuk bisa naik ke pagar kita (KJRI Melbourne)," tutur Arrmanatha.
Dia membenarkan bahwa keamanan di Kedutaan Besar RI dan KJRI kini ditingkatkan. "Setiap tahun kami melakukan evaluasi terhadap keamanan di seluruh perwakilan, baik fisik dan lainnya selalu kita 'review'."
Pemerintah Indonesia sudah menegaskan kasus tersebut sebagai masalah kriminal. Lewat nota protes, pemerintah meminta otoritas Australia mengusut dan menangkap pelaku.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi mengatakan, telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, guna meyakinkan pemerintah Australia untuk segera menginvestigasi dan memproses hukum pelaku kriminal tersebut. Duta Besar Indonesia di Canberra juga terus menjalin komunikasi dengan pemerintah dan otoritas Australia guna memastikan keamanan semua misi dan staf Diplomatik Konsuler Indonesia di Australia.