Balita Kabupaten Batang Masih Alami Gizi Buruk  

Reporter

Senin, 9 Januari 2017 21:58 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek memantau pemberian vaksinasi ulang terhadap anak yang diindikasikan mendapat vaksin palsu di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, 18 Juli 2016. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan kasus gizi buruk masih ditemui di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Ada 8,8 persen balita kurus yang tercatat dalam Data Pemantauan Status Gizi (PSG) Kabupaten Batang pada 2016. Jumlah itu setara dengan 936 dari total 60.341 balita di daerah itu.

Untuk daerah Jawa Tengah, terdapat 9,6 persen balita yang berada pada kategori kurus. “Keadaan di Kabupaten Batang saat ini memang ada perbaikan, tapi masih ada catatan, masih ada anak yang kurang gizi,” kata Nila dalam keterangan tertulis, Senin, 9 Januari 2017.

Baca juga:
Gempa 5,5 SR Guncang Padang, Warga Pesisir Cemas Tsunami

Menurut Nila, kasus gizi buruk di Batang melebihi rata-rata Provinsi Jawa Tengah. Angka rata-rata di Kabupaten Batang yang kurang gizi sebesar 19 persen, sedangkan angka rata-rata di Jawa Tengah 16 persen. Mengawali 2017, Nila akan lebih serius menangani permasalahan gizi dengan memberikan makanan tambahan untuk mengendalikan gizi. Makanan tambahan di Batang tak hanya diberikan kepada balita kurus, melainkan kepada ibu hamil dan anak sekolah.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2010 menyatakan standar batasan untuk masalah gizi dibagi dalam 3 kategori, yaitu balita gizi kurang (underweight) 10 persen, balita pendek (stunting) 20 persen, dan balita kurus (wasting) 5 persen.

Nila mengatakan perbaikan gizi, baik untuk ibu hamil, balita, maupun anak sekolah dasar, dilakukan agar anak-anak itu menjadi berkualitas. Diharapkan pula mereka tumbuh menjadi anak yang pandai dan cerdas. "Sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara kuat di masa mendatang," kata Nila.

Hari ini, Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek melakukan kunjungan ke Batang. Sebanyak 200 ibu hamil, 460 anak sekolah dasar, 289 balita, dan aparat pemerintahan berkumpul di lapangan Desa Klidang Lor untuk mendengarkan amanat Jokowi. Pemerintah menginginkan Indonesia bisa berkompetisi dengan negara lain dengan modal sumber daya manusia. Caranya, dimulai dari anak yang masih dalam kandungan ataupun yang masih sekolah. Diharapkan, dalam 10 atau 20 tahun mendatang, Indonesia menjadi bangsa unggulan.

DANANG FIRMANTO

Simak:
Menteri Khofifah: E-Warong Lebih Sakti Dari Dimas Kanjeng

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

3 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

11 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

11 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

21 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

35 hari lalu

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

38 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

39 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya