Gerakan Lawan Hoax Surabaya Libatkan Generasi Muda

Reporter

Minggu, 8 Januari 2017 23:14 WIB

Masyarakat Anti Hoax Surabaya mengadakan sosialisasi anti berita palsu di Taman Bungkul, Surabaya, 8 Januari 2017. TEMPO/Nieke

TEMPO.CO, Surabaya -- Relawan Masyarakat Anti Fitnah Surabaya, Rovien Ayunia mengatakan akan menyasar anak-anak muda dalam gerakan anti berita hoax di Kota Pahlawan tersebut. Salah satu caranya adalah mengadakan pendidikan literasi kepada para netizen potensial yakni para pelajar. "Bisa lewat workshop di sekolah-sekolah misalnya," ujarnya dalam acara Turn Back Hoax di Taman Bungkul Surabaya, Ahad 8 Januari 2017. (Baca: Penyebab Berita Hoax Beredar: Masyarakat Kurang Banyak Baca)

Cara lainnya adalah dengan menyebarkan buku saku bahaya hoax, melalui jaringan-jaringan yang mendukung gerakan ini, dimulai dari majelis ilmu, arisan, pertemuan. Kemudian memproduksi konten-konten perlawanan terhadap hoax, dan ikut membantu aparat untuk menegakkan hukum dan disiplin kepada para pelaku penyebaran hoax.

Kemajuan teknologi digital dengan tersedianya aplikasi perbincangan seperti Line, What Apps dan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Path, You Tube, membuat pengguna gawai nyaman berselancar di dunia maya. Namun bak dua sisi pada sekeping mata uang, hal ini juga diikuti dengan rasa ketidaknyamanan lantaran banjir informasi pada para netizen. Membanjirnya informasi tersebut dapat merusak konsentrasi para netizen untuk memilah mana berita yang baik dan benar.

"Netizen yang memiliki pola pikir kurang kritis, akan menyebarkan berita paling menarik dan sesuai dengan kecenderungan ideologinya, walau keakuratannya dipertanyakan," tutur dia.


Baca juga:
Perangi Hoax, Jokowi Ajak Santri Siarkan Akhlakul Karimah
Hindari Berita Hoax, NU Ajak Masyarakat Perbanyak Literasi

Rovien mengutip data pengguna internet di Indonesia menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), yakni mencapai 132 juta dan 100 juta lebih menggunakan ponsel pintar. "Artinya masalah ini akan terus menyebar," ucapnya.

Hoax, dia menjelaskan, merupakan informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya. Dengan kata lain hoax juga bisa diartikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi meyakinkan tapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya. Hoax, lanjutnya, juga bisa diartikan sebagai tindakan mengaburkan informasi yang sebenarnya, dengan cara membanjiri suatu media dengan pesan yang salah agar bisa menutupi pesan yang benar.

Menurut dia, hoax yang disengaja bertujuan membuat masyarakat merasa tidak aman, tidak nyaman, dan kebingungan. "Dalam kebingungan, masyarakat akan mengambil keputusan yang lemah, tidak meyakinkan, dan bahkan salah langkah," katanya.

Perkembangan hoax di media sosial semula dipakai untuk merisak atau merundung (bullying). Perkembangan selanjutnya, para spin doctor politik melihat efektivitas hoax sebagai alat kampanye hitam di pesta demokrasi yang mempengaruhi persepsi pemilih.

"Untuk mewujudkan dunia media sosial Indonesia yang positif dan bersih dari fitnah, hasut dan hoax, kami segenap masyarakat Indonesia di wilayah Surabaya dengan ini mendukung dan menjadi bagian dari deklarasi masyarakat anti hoax," tuturnya.


Baca juga:
Kenali Berita Hoax dengan Cara Berikut Ini
Dirjen Kebudayaan: Profesor dan Doktor pun Percaya Hoax

Acara serupa juga digelar di beberapa kota, di antaranya Jakarta, Solo, Wonosobo. Di Taman Bungkul Surabaya, acara diisi dengan penampilan musik perkustik, stan foto, penyebaran survei, sosialisasi ciri-ciri berita hoax, dan aksi tanda tangan melawan berita bohong. Ratusan warga Surabaya yang berada di Taman Bungkul menandatangani kain poster putih yang membentang.

Ketua Masyarakat Indonesia Anti-Fitnah Septiaji Nugroho menyatakan generasi milenial adalah generasi yang paling rentan terhadap berita palsu atau hoax. "Sangat disayangkan kalau Indonesia yang harusnya bisa menikmati bonus demografi pada 2030 nanti justru diisi orang-orang yang tidak cedas," katanya dalam acara deklarasi anti-hoax di kawasan Bundaran HI, Jakarta, 8 Januari 2017.

Gerakan masyarakat melawan hoax atau berita palsu menggelar deklarasi secara serentak di enam kota, yakni Jakarta, Bandung, Wonosobo, Solo, Semarang, dan Surabaya, pada Minggu, 8 Januari 2017.

Aji—sapaan akrab Septiaji—mengatakan kegiatan tersebut merupakan aksi simpatik untuk mengajak seluruh masyarakat agar peduli dan memerangi tersebarnya hoax di media sosial. "Generasi milenial merupakan yang paling rentan terhadap hoax," ucapnya.

NI | ANTARA

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

5 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

11 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

13 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

14 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

22 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

27 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

45 hari lalu

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.

Baca Selengkapnya

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

45 hari lalu

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

47 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

55 hari lalu

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.

Baca Selengkapnya