Setara Institute Kritik Latihan TNI-FPI Bentuk Milisi Sipil  

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 8 Januari 2017 22:42 WIB

Hendardi. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Setara Institute Hendardi menilai pengakuan Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi Kolonel Desi Ariyanto terkait dengan pelatihan bela negara kepada sejumlah anggota Front Pembela Islam (FPI) di wilayah Lebak Banten mempertegas sejumlah kritik terhadap Kementerian Pertahanan dan TNI tentang program bela negara yang dinilai absurd itu.

"Bagaimana mungkin organisasi semacam FPI, yang anti-kemajemukan dan memiliki daya rusak serius, menjadi partner kerja TNI dalam membela negara," kata Hendardi dalam siaran persnya, Ahad, 8 Januari 2017.

Hendardi mengatakan pendidikan bela negara tanpa konsep dan pendekatan yang jelas hanya akan melahirkan milisi sipil yang merasa naik kelas karena dekat dengan TNI.

Langkah TNI melatih sejumlah anggota FPI, kata Hendardi, mempertegas dugaan "kedekatan" TNI dengan kelompok Islam radikal semacam FPI. Menurut dia, kedekatan itu hanya akan mempersulit penegakan hukum atas aksi-aksi intoleransi yang dilakukan kelompok ini.

"TNI mengalami disorientasi serius dalam menjalankan peran sebagai aparat pertahanan negara dan elemen yang juga dituntut berkontribusi menjaga kebhinnekaan," kata Hendardi. Ia berujar, meskipun secara legal tindakan TNI melatih FPI bukanlah pelanggaran, secara politik dan etis, tindakan itu dapat memunculkan ketegangan dan kontroversi baru.

Hendardi menduga Presiden Jokowi tidak mengetahui tindakan TNI ini. "Sejak aksi 411 dan 212, saya termasuk yang mendesak Jokowi mendisiplinkan TNI yang tampak memiliki kepribadian ganda dalam menghadapi aksi-aksi yang dilakukan kelompok intoleran," kata dia.

Hendardi menegaskan, jika benar TNI berkolaborasi dengan FPI, pertemuan antara militerisme dan Islamisme akan memiliki daya destruktif lebih serius pada demokrasi. "Jokowi tidak bisa terus berpangku tangan menghadapi situasi ini," ucap dia.

Sementara itu, Panglima Komando Daerah Militer III Siliwangi Mayor Jenderal TNI Muhammad Herindra telah mencopot Dandim Lebak karena dia dianggap tidak melapor saat mengadakan pelatihan bela negara di Lebak bersama anggota FPI.

Kepala Penerangan Daerah Militer III Siliwangi Letnan Kolonel Arh M. Desi Ariyanto mengatakan, dalam TNI dikenal adanya sistem satu komando. Perintah yang diberikan atasan harus dilaksanakan bawahan. Demikian pula dengan tugas yang dilaksanakan bawahan harus dilapor ke atasan. "Ini tidak dilakukan Dandim Lebak. Ini fatal. Karena itu, langsung diberi sanksi yang tegas," ujar dia.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Kelompok Milisi: Latihan Militer Terbatas dan Pernah Ada di Indonesia

9 November 2021

Kelompok Milisi: Latihan Militer Terbatas dan Pernah Ada di Indonesia

Banyak wilayah di dunia yang masih berkonflik dan menyisakan kepentingan-kepentingan kelompok yang diperjuangkan dalam milisi, apa itu?

Baca Selengkapnya

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Delegasi Suriah untuk PBB: Israel Bantu Milisi Lari ke AS

1 Agustus 2018

Delegasi Suriah untuk PBB: Israel Bantu Milisi Lari ke AS

Delegasi Suriah untuk PBB, Bashar Jaafari mengatakan, Israel membantu pemindahan milisi yang melarikan diri dari wilayah Suriah ke Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

7 Oktober 2017

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini

Baca Selengkapnya

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

5 Oktober 2017

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.

Baca Selengkapnya

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

22 September 2017

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

Komando Distrik Militer 0713/Brebes akan menggelar nonton bareng film G 30S PKI di setiap desa dan beberapa sekolah.

Baca Selengkapnya

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

22 September 2017

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

Wiranto beralasan tidak adil bila ada pihak yang menilai kinerja TNI di masa lalu dengan situasi saat ini yang sudah berbeda.

Baca Selengkapnya