Rachmawati Soekarnoputri, saat mendatangi kediaman Markas Front Pembela Islam, untuk bertemu dengan Habib Rizieq Shihab, di Petamburan III, Jakarta, 31 Oktober 2016. TEMPO/GRANDY AJI
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra menggelar rapat konsolidasi kadernya untuk pemenangan pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi orator dalam rapat tersebut.
Rapat itu juga dihadiri Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri dan beberapa politikus Gerindra lainnya. Saat membuka rapat, Prabowo pun menyinggung Rachmawati yang terjerat kasus dugaan makar pada Desember 2016.
Menurut Prabowo, dugaan makar yang dituduhkan kepada Rachmawati tak masuk akal. "Rachmawati dituduh makar, saya kira anak proklamator kok bisa dituduh makar?" kata Prabowo di Hall D2 JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad, 8 Januari 2016. Pernyataan Prabowo itu pun disambut tawa dan tepuk tangan sekitar 8.000 kader.
Dalam kesempatan itu, Prabowo meminta seluruh kader menghormati proses hukum yang berlangsung. "Tapi marilah kita hormati semua proses yang baik," ujar dia.
Rachmawati, bersama sepuluh orang lain, ditangkap kepolisian menjelang Aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016. Rachmawati dituduh akan memanfaatkan massa aksi untuk menggulingkan pemerintahan.
Selain Rachmawati, ketika itu polisi menangkap di antaranya musikus dan calon Bupati Bekasi, Ahmad Dhani; seniman Ratna Sarumpaet; dan aktivis politik 1990-an Sri Bintang Pamungkas.