Ungkap Jaringan Narkoba, Polisi Tembak Mati 2 Warga Nigeria

Reporter

Jumat, 6 Januari 2017 21:42 WIB

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian bersama jajarannya serta Direktur Bea dan Cukai Heru Pambudi merilis pengungkapan kasus peredaran narkotika jenis Amphetamine Type Stimulant jaringan internasional di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, 6 Januari 2017. Tempo/Rezki

TEMPO.CO, Jakarta -- Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian bersama Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi merilis pengungkapan kasus peredaran narkotika jenis Amphetamine Type Stimulant jaringan internasional di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Jumat 6 Januari 2017.

Tito mengatakan pengungkapan kasus tersebut dimulai pada Kamis, 5 Januari 2017. Tim Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta menangkap seorang wanita bernama Kessy Lilian Venance, 27 tahun, warga Tanzania. Dia masuk ke Indonesia dengan pesawat AirAsia QZ207. Berangkat dari Kuala Lumpur, Malaysia, pesawat mendarat di Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Tito mengatakan petugas menemukan 20 kapsul diduga Methamphetamine di dalam celana dalam tersangka. "Kemudian dari pengakuan tersangka, dia menelan 66 kapsul," kata Tito. Menurut pengakuan Kessy, dia disuruh oleh pacarnya bernama Bros Edward, warga Uganda yang tinggal di Malaysia.


Baca juga:
Suap Jabatan Bupati Klaten, KPK Kembali Periksa 36 Saksi
Ini Dia Tema Debat Kandidat Gubernur Agus, Ahok, dan Anies

Dari penangkapan ini, Bea Cukai bekerja sama dengan tim Kepolisian melakukan operasi Controlled Delivery. Petugas mengikuti alur dan rencana Kessy sejak awal untuk mengetahui jaringan pengedar itu. Misalnya, mengikuti Kessy hingga ke hotel di Jalan Mangga Besar IV E Jakarta Barat, dan mendengar percakapan teleponnya. Kepada petugas, Kessy mengaku disuruh oleh pacarnya sebagai kurir.

Pada Kamis siang, tim gabungan menangkap pria yang diduga penjemput narkotika itu. Dia bernama Chukwuebuka Cornelius Ifeanyi, warga Nigeria. Tim lalu meminta Chukwuebuka menunjukkan lokasi temannya yang lain. Ketika turun dari mobil di daerah Griya Mulia Kemayoran, Chukwuebuka memberontak dan berusaha melarikan diri. Petugas akhirnya melepaskan tembakan. Akibatnya, dia meninggal.

Tak berapa lama, Kessy mendapat telepon lagi dari pria yang diduga ingin mengambil narkoba. Kessy diminta bertemu dengan orang itu di sebuah resto siap saji di Mal Sarinah, Jakarta Pusat. Pria bernama Malachy Chiwetalu Ayogu yang juga warga Nigeria itu akhirnya tertangkap.

Polisi meminta Malachy memberitahukan tempat penyimpanan narkotik beserta jaringannya. Dia kembali mengarahkan ke daerah Kemayoran. Namun Malachy juga memberontak hingga terpaksa ditembak hingga tewas. Kedua jenazah itu kini berada di Rumah Sakit Polri untuk diotopsi. Sedangkan Kessy ditetapkan sebagai tersangka. Dia diancam dengan hukuman primair Pasal 114 Ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 2 Undang-Undang tentang Narkotika. Dan subsidair Pasal 112 ayat 1 Juncto Pasal 132 ayat 2 Undang-Undang tentang Narkotika.


Baca juga:
Bonek Geruduk Kongres PSSI di Bandung, Emil Siapkan Dangdut
Apple Bakal Buka Toko Fisik Pertama di Kandang Samsung


Tito menyampaikan apresiasinya kepada tim yang melakukan penanganan baik dari Bea Cukai dan Polri. Dia memuji tindakan berani mereka yang tidak ragu melakukan aksi karena ada perlawanan dari para tersangka. "Saya perintahkan kepada jajaran narkoba, jangan segan dan ragu untuk mengambil langkah tegas," ujarnya. Tito berujar, langkah melumpuhkan tersangka itu membuktikan bahwa polisi tidak main-main memberantas narkoba karena generasi muda bisa semakin diserang oleh narkoba.

Sementara itu Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan melalui kejadian ini, pihaknya terkejut atas adanya perubahan pola peredaran narkoba. "Kasus ini bisa ditindak karena ada sinergi yang erat antara Bea Cukai dan Polri," kata dia.

REZKI ALVIONITASARI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

16 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

22 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

1 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

1 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya