Kasus Pencemaran Laut Timor Bentuk Lain Pelecehan Australia  

Reporter

Kamis, 5 Januari 2017 13:43 WIB

Minyak yang tumpah dari pertambangan minyak Montaro, di Laut Timor tahun 2009. Echo.net.au

TEMPO.CO, Kupang - Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) Ferdi Tanoni menilai penghinaan dan pelecehan Australia terhadap Indonesia sudah sering terjadi. Salah satunya, kasus pencemaran di Laut Timor akibat meledaknya ladang minyak di Blok Atlas, Australia yang hingga kini tak kunjung selesai.

"Kasus pelecehan Australia yang terkini terhadap Indonesia adalah masalah tumpahan minyak mentah di Laut Timor, akibat meledaknya anjungan minyak Montara di Blok Atlas Barat Laut Timor pada 21 Agustus 2009, yang mencemari hampir 90 persen wilayah perairan NTT," kata Ferdi kepada wartawan, Kamis, 5 Januari 2016.

Kasus pencemaran Laut Timor yang sudah tujuh tahun berjalan tak kunjung selesai, karena Pemerintah Australia justru dianggap melindungi perusahaan minyak asal Thailand PTTEP dengan menutupi kasus tersebut dan melarikan diri dari tanggung jawabnya, padahal RI-Australia memiliki MoU tentang "Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak di Laut".

Baca juga:
4 Alasan Panglima TNI Evaluasi Kerja Sama dengan Australia
Benci, tapi Rindu Hubungan Indonesia-Australia


Australia malah menolak untuk menggunakan MoU tersebut guna menyelesaikan petaka tumpahan minyak Montara 2009 yang telah membunuh lebih dari 100.000 mata pencaharian rakyat miskin yang bermukim di pesisir NTT. "Ini benar-benar sebuah tindakan pelecehan yang dilakukan Australia terhadap bangsa dan rakyat Indonesia," katanya.

Ironisnya, lanjut dia, pejabat di Jakarta selalu dengan mudah menerima dan mempercayai permintaan Pemerintah Australia dan melupakan berbagai insiden yang terjadi. "Kami tidak meminta Indonesia berperang dengan Australia, tetapi Jakarta harus bersikap tegas terhadap Canberra untuk melaksanakan berbagai kerja sama bilateral dengan mengedepankan prinsip kebenaran, kejujuran dan keadilan. Tanpa memiliki hubungan yang erat dengan Australia pun Indonesia tidak akan kiamat," katanya menegaskan.

Atas dasar itu, dia meminta Presiden Joko Widodo untuk membatalkan rencana kunjungannya ke Australia, meninjau kembali MoU 1974 di Laut Timor tentang Hak-hak Nelayan Tradisional, Perjanjian RI-Australia tahun 1997 dan Kerja sama Bidang Kemaritiman Indonesia-Australia tidak dilanjutkan hingga Australia melaksanakan tanggungjawabnya terhadap Petaka Tumpahan Minyak Montara 2009 di Laut Timor.

YOHANES SEO

Simak:
Gawat, Birokrasi Klaten Bisa Mandek
BEM Tolak Keras Kenaikan Tarif Dasar Listrik dan STNK



Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

19 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

38 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Kuliner Khas Kupang, Memanjakan Lidah

17 November 2023

5 Rekomendasi Kuliner Khas Kupang, Memanjakan Lidah

Kupang memiliki berbagai kuliner yang patut dicoba. Simak daftarnya.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Kupang Masuk Daerah Rawan Gempa, Ini Pesan Bupati ke Warganya

2 November 2023

Kupang Masuk Daerah Rawan Gempa, Ini Pesan Bupati ke Warganya

Korinus Masneno, mengingatkan warga setempat untuk tetap waspada dan selalu bersiaga terhadap potensi bencana yang terjadi tiba-tiba, khususnya gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang NTT, Kantor Gubernur dan Bupati Kupang Rusak

2 November 2023

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang NTT, Kantor Gubernur dan Bupati Kupang Rusak

Kantor Gubernur NTT dan Bupati Kupang rusak akibat gempa bermagnitudo 6,6 yang mengguncang wilayah itu pada Kamis pagi tadi.

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya