TNI-Australia, Ketika Pancasila Diplesetkan Jadi Pancagila  

Reporter

Kamis, 5 Januari 2017 13:26 WIB

Panglima TNI Gatot Nurmantyo dalam penyambutan satuan TNI dari Lebanon di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, 28 Desember 2016. Foto: Puspen Mabes TNI

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo membuka sejumlah hal yang menyebabkan TNI mengevaluasi semua kerja sama militer dengan Australia. Gatot menyebut, langkahnya adalah respons atas tindakan militer Australia yang dianggap melecehkan TNI dan Indonesia. "Banyak sikap dan tindakannya tidak etis dan bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia,” kata Gatot di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 5 Januari 2017.

Empat hal itu di antaranya soal persepsi mereka tentang sejarah TNI dan Timor Leste. Lalu wilayah Papua yang harus merdeka dan juga Pancasila yang disebut dengan plesetan. "Dan Pancasila jadi Pancagila," ucapnya.

Menurut Jenderal Gatot, militer Australia secara resmi sudah meminta maaf atas kesalahan itu. Gatot pun sudah membalas surat permohonan maaf dari Australia. Meski begitu, Australia akan memperbaiki kurikulum pelajaran dan melakukan investigasi ihwal kasus itu. "Sekarang sudah disetop kurikulumnya dan mereka juga akan mengirim chief army (Kepala KSAD) ke Indonesia," kata Gatot.

Seperti diberitakan, TNI menghentikan sementara kerja sama militer dengan Australian Defence Force. Penghentian kerja sama sementara itu meliputi berbagai aspek, di antaranya latihan bersama, pendidikan, tukar-menukar perwira, hingga kunjungan antar-pejabat.

Presiden Joko Widodo mengatakan sudah menerima laporan ihwal kasus tersebut. Ia menilai kedua negara sudah sepakat untuk saling menghormati dan tidak campur tangan urusan dalam negeri masing-masing negara. "Saya sudah perintahkan untuk ditangani Menteri Pertahanan dan Panglima TNI," kata Jokowi di Bidakara, Jakarta.

Lebih lanjut, Jokowi menyatakan hubungan Indonesia dengan Australia masih dalam keadaan yang baik. Meski demikian, Presiden meminta agar di level operasional semua pihak bisa mengetahui agar situasi tidak makin memanas. "Masalahnya harus di-clear-kan dulu. Ini masalah prinsip," ucapnya.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya