Polisi Larang Keluarga Temui Penulis Jokowi Undercover  

Reporter

Senin, 2 Januari 2017 17:59 WIB

Buku Jokowi Undercover. instagram.com

TEMPO.CO, Semarang - Keluarga dari penulis buku Jokowi Undercover, Bambang Tri Mulyono, gagal menemui pria asli Blora, Jawa Tengah, tersebut. Bambang Tri Mulyono ditahan polisi karena dianggap banyak menebar kebohongan yang menimbulkan kebencian, termasuk tudingan bahwa Presiden Joko Widodo merupakan keturunan komunis.

Kakak Bambang Tri Mulyono, Bambang Sadono, sebagai perwakilan keluarga sudah ke Badan Reserse Kriminal tapi tak bisa menemui Bambang Tri Mulyono.

“Kami diberi informasi sesuai pesan penyidik, Bambang Tri belum boleh dijenguk. Walaupun oleh keluarganya,” kata Bambang Sadono saat dihubungi, Senin, 2 Januari 2017.

Baca:
Bambang Tri: Menulis Jokowi Undercover untuk Bela Negara
Soal Jokowi Undercover, Ibunda Jokowi: Tuduhan itu Tak Benar

Anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Jawa Tengah ini menyatakan pihak keluarga sangat ingin bertemu dengan Bambang Tri Mulyono. Tujuannya agar keluarga juga mengetahui duduk masalah proses hukum yang menyeret Bambang Tri Mulyono.

Bambang Sadono menambahkan, saat ke Bareskrim itu tidak ada pejabat polisi di kantor karena sedang hari libur. “Oleh petugas piket saya sudah dihubungkan dengan petugas penjaga tahanan di Polda Metro. Tapi tetap tak bisa bertemu,” kata Bambang Sadono.

Bekas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah ini menyatakan akan terus mencoba segera bisa bertemu dengan adiknya. “Besok pagi saya coba lagi (ke Bareskrim),” ujar Bambang Sadono.

Baca juga:
Bersediakah Keluarga Penulis Jokowi Undercover Minta Maaf?

Sebelumnya, Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia resmi menahan penulis buku Jokowi Undercover, Bambang Tri, di Rumah Tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rikwanto, Bambang tidak memiliki dokumen pendukung terkait dengan tuduhannya di dalam buku itu. "Tersangka tidak memiliki dokumen pendukung sama sekali terkait dengan tuduhan pemalsuan data Bapak Jokowi saat pengajuan sebagai calon presiden di KPU (Komisi Pemilihan Umum) Pusat," tutur Rikwanto, Sabtu, 31 Desember 2016.

"Motif tersangka sebagai penulis hanya didasarkan atas keinginan untuk membuat buku yang menarik perhatian masyarakat," ujar Rikwanto.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

33 menit lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

51 menit lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

3 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

5 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

20 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

23 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya