Dominasi Ekonomi dan Sentimen Anti-Cina Warnai Berita Hoax  

Reporter

Minggu, 1 Januari 2017 17:18 WIB

Teten Masduki. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menilai isu dominasi ekonomi dan sentimen anti-Cina kerap mewarnai penyebaran berita bohong (hoax). Salah satu isu yang santer bergulir adalah tudingan masuknya 10 juta pekerja asal Cina ke Indonesia. “Tidak usah percaya dengan isu negatif seperti itu,” kata Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 30 Desember 2016.

Ia menjelaskan, bila melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini berada di posisi 5 persen, tidak mungkin ada penyerapan tenaga kerja sebanyak 10 juta orang. Sebab, setiap kenaikan 1 persen pertumbuhan ekonomi, jumlah tenaga kerja yang terserap sekitar 300 ribu orang. “Kalau 10 juta pekerja, angka pertumbuhan ekonominya harus 30 persen,” kata Teten.

Karena itu, Teten menyatakan sulit mempercayai ada 10 juta pekerja Cina ke Indonesia. Namun, untuk membuktikan lagi, dia mengirim timnya ke kawasan industri smelter nikel di Morowali, Sulawesi Tenggara. Di Morowali, terdapat perusahaan patungan antara Indonesia dan Cina.

Hasilnya, hanya ada 600 pekerja Cina yang dilibatkan. “Setiap enam bulan sekali mereka bergantian pulang ke negaranya,” kata Teten.

Selain tenaga kerja, sentimen dominasi Cina di sektor ekonomi pun mewarnai diskusi di media sosial dan pemberitaan online. Teten menilai, dibanding Cina, Jepang masih mendominasi investasi di Indonesia. Adapun dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal, sepanjang triwulan III 2016, tiga negara terbesar penanaman modal asing adalah Singapura (US$ 2,2 miliar), Jepang (US$ 1,6 miliar), dan Cina (US$ 600 juta).

Munculnya isu dominasi Cina di ekonomi, menurut Teten, lebih pada pengkotakan (framing) politik. Padahal, menurut dia, pemerintah Indonesia berupaya mencari pasar dan mitra baru dalam hubungan dagang internasional. Tujuannya adalah agar pemerintah mempunyai pilihan yang luas dalam berinvestasi. “Sehingga Indonesia tidak dikendalikan oleh salah satu kekuatan ekonomi dunia,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas meminta agar situs atau media sosial yang menyebarkan berita bohong (hoax) atau kebencian ditindak tegas. Ia tidak ingin energi masyarakat terkuras hanya karena persoalan yang terjadi di media sosial.

Selain itu, Presiden meminta agar dilakukan gerakan edukasi dan literasi bagi pengguna media sosial. “Gerakan ini penting mengajak netizen mengampanyekan komunikasi di media sosial yang baik, beretika,” kata Jokowi.

ADITYA BUDIMAN

Baca juga:
Cegah Berita Hoax, Kader NU Siapkan Tim Cyber Aswaja
Imigrasi Ciduk Puluhan PSK Asal Cina Malam Tahun Baru



Berita terkait

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

1 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Cara dan Syarat Kerja Legal bagi Orang Asing di Indonesia

7 hari lalu

Cara dan Syarat Kerja Legal bagi Orang Asing di Indonesia

Ketahui cara dan syarat kerja legal bagi orang asing di Indonesia. Pastikan Anda memenuhi beberapa persyaratan yang sudah ditentukan. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

28 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

28 hari lalu

Bos Tokopedia Dukung Usulan Teten Soal Pengaturan Harga Produk di E-commerce

Tokopedia menyatakan bersedia bekerja sama dan membantu penerapan aturan.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

30 hari lalu

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

Menteri Teten mengatakan bahwa RUU Perkoperasian untuk penguatan kelembagaan.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

30 hari lalu

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta penundaan sertifikasi halal UMKM ditunda.

Baca Selengkapnya

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

35 hari lalu

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menegaskan komitmennya untuk mengembangkan startup di empat sektor unggulan, yakni agribisnis, akuakultur, bisnis ramah lingkungan, dan teknologi.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

37 hari lalu

Menteri Teten Masduki: Industri Knalpot Aftermarket Punya Potensi Ekonomi Besar

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan industri knalpot aftermarket punya potensi ekonomi besar.

Baca Selengkapnya

Teten Masduki Bidik Kerja Sama Penguatan Produksi Pangan dan KUKM di Vietnam

40 hari lalu

Teten Masduki Bidik Kerja Sama Penguatan Produksi Pangan dan KUKM di Vietnam

Indonesia tengah berfokus mengembangkan beberapa inisiatif hilirisasi, baik produk pertanian, perikanan, peternakan, hingga perkebunan berbasis koperasi.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

43 hari lalu

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya