TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menyangka isu perombakan kabinet kembali muncul ke permukaan. Ia mengatakan tidak ada upaya reshuffle di tubuh Kabinet Kerja. “Aku heran kok ada obrolan soal itu. Dari mana sumbernya?” kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 30 Desember 2016.
Saat ditanya apakah Presiden Joko Widodo melakukan evaluasi kinerja akhir tahun, Pratikno menuturkan, evaluasi merupakan hal rutin yang dilakukan. Menurut dia, setiap evaluasi kinerja kementerian tidak melulu harus dikaitkan dengan pergantian menteri. “Evaluasi terus-menerus dalam manajemen kami,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah menepis langsung kabar pencopotan menteri di Kabinet Kerja. “Tidak ada. Tidak ada,” ujarnya saat meninjau proyek wisma atlet di Kemayoran, Jakarta, Kamis, 29 Desember 2016.
Selama tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sudah terjadi dua kali perombakan kabinet. Reshuffle atau pergantian pertama terjadi pada Agustus 2015. Pergantian menteri yang kedua dilakukan presiden pada Juli lalu.
Deputi Sekretariat Presiden Bey Machmudin Dirotasi karena Keteteran jadi Pj Gubernur Jabar
24 hari lalu
Deputi Sekretariat Presiden Bey Machmudin Dirotasi karena Keteteran jadi Pj Gubernur Jabar
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan Bey Machmudin dirotasi dari posisinya di Sekretariat Presiden supaya pemerintahan berfungsi dan berjalan maksimal.