Pengaduan ke Ombudsman Melonjak 40 Persen  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 30 Desember 2016 15:06 WIB

Anggota Ombudsman RI Ninik Rahayu dan Adrianus Meliala menggelar konferensi pers Catatan Akhir Tahun 2016 di kantor Ombudsman, Kuningan, Jakarta Selatan, 30 Desember 2016. Tempo/Maya Ayu

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pengaduan terkait dengan layanan publik kepada Ombudsman terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2016, Ombudsman mencatat jumlah laporan dari masyarakat kepada lembaga itu mencapai 10.153.

Anggota Ombudsman, Adrianus Meliala, menuturkan jumlah laporan pada tahun ini meningkat 40 persen dibandingkan tahun lalu. Pada 2015, jumlah pengaduan ke Ombudsman mencapai 6.859. "Ada kepercayaan dari masyarakat. Akses semakin gampang sehingga orang lebih memilih mengadu kepada Ombudsman," kata Adrianus di kantor Ombudsman, Jumat, 30 Desember 2016.

Dari total 10.153 pengaduan, laporan terbanyak berkaitan dengan pelayanan penegak hukum. Ada 2.110 laporan yang berasal dari pengaduan ke kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan. Lembaga penegak hukum yang banyak diadukan adalah kepolisian dengan jumlah laporan sebanyak 1.612. Disusul pengadilan dengan jumlah aduan sebanyak 392 dan kejaksaan sebanyak 106.

Di institusi polisi, yang banyak dilaporkan antara lain diskriminasi pelayanan, keberpihakan, dan penundaan berlarut. "Paling banyak di kepolisian resor," ujar Adrianus.

Dalam bidang peradilan, yang menjadi obyek pengaduan masyarakat meliputi pelayanan publik di pengadilan negeri, pengadilan tinggi, Mahkamah Agung, dan pengadilan tata usaha negara. "Kalau di pengadilan negeri, penundaan berlarut, pemberian salinan putusan, eksekusi lambat, dan keluhan-keluhan lain di PN tingkat pertama paling banyak," kata Ninik Rahayu, anggota Ombudsman.

Sampai pertengahan 2016, empat provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten, menjadi daerah yang cukup banyak dilaporkan. Pada umumnya, ada empat hal yang paling banyak diadukan, yaitu penundaan berlarut, perilaku tidak kompeten, penyalahgunaan wewenang, dan penyimpangan prosedur.

Salah satu praktek penundaan berlarut yang menjadi perhatian masyarakat, kata Ninik, adalah berkenaan dengan penerimaan salinan putusan perkara serta eksekusi atas putusan perkara pengadilan. Sedangkan praktek tidak kompeten yang dikeluhkan masyarakat adalah putusan perkara di pengadilan.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

7 jam lalu

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih tak mempermasalahkan seleksi CASN 2024 tetap dilaksanakan sesuai jadwal dan berdekatan Pilkada 2024. Asal..

Baca Selengkapnya

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

11 jam lalu

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

Menteri PNRB Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa seleksi CASN tidak bisa karena berdasar amanat Undang-undang 20/2023 harus selesai Desember ini.

Baca Selengkapnya

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

14 jam lalu

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

Ombudsman RI usul seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) pada tahun 2024 ditunda hingga pilkada serentak 27 November karena khawatir dipolitisasi.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

14 jam lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

1 hari lalu

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih mengusulkan agar seleksi CASN ditunda hingga setelah Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

3 hari lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

19 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

21 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

23 hari lalu

Korupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan

Kementerian Perdagangan menanggapi dugaan korupsi di balik tingginya harga bawang putih.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Menteri PUPR Akan Tinjau IKN setelah Libur Lebaran, Ombudsman Respons Aturan Pembatasan Barang Bawaan

23 hari lalu

Terkini Bisnis: Menteri PUPR Akan Tinjau IKN setelah Libur Lebaran, Ombudsman Respons Aturan Pembatasan Barang Bawaan

Menteri Basuki Hadimuljono akan tinjau progres pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN setelah libur Lebaran.

Baca Selengkapnya