Warga berjalan di gerbang masuk Timor Leste di Desa Motaain, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, 7 April 2016. Pintu Gerbang Motaain merupakan gerbang utama perbatasan Indonesia - Timor Leste selain Wini, Napan dan Distrik Oecusse. TEMPO/Frannoto
TEMPO.CO, Kupang – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi kepada Kementerian Pekerjaan Umum yang telah membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) dengan sangat baik di perbatasan Indonesia-Timor Leste.
”Ternyata pembangunan PLBN lebih baik daripada yang di sana (Timor Leste),” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam peresmian tiga Pos Lintas Batas Negara yang dipusatkan di Mota’ain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Rabu, 28 Desember 2016.
Terdapat tiga pos perbatasan di wilayah Indonesia-Timor Leste. Tiga pos lintas batas itu terletak di Mota’ain dan Motamasin, Kabupaten Belu; dan di Kabupaten Timor Tengah Utara. Ketiga pos ini merupakan pintu masuk ke Timor Leste.
Pada awal pembangunan Pos Lintas Batas, Jokowi mengaku meminta Menteri Pekerjaan Umum membangun pos perbatasan yang lebih baik daripada Timor Leste. “Saya minta yang lebih baik daripada yang sana. Yang jadi terlalu baik. Terlalu megah,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga meminta Kementerian Pekerjaan Umum membangun pasar tradisional di Mota’ain, perbatasan Indonesia-Timor Leste, dan harus diselesaikan pada 2017.
”Saya juga minta agar kawasan Mota’ain menjadi kawasan ekonomi. Pada 2017 selesaikan urusan pasar tradisional untuk masyarakat di perbatasan ini,” ucap Jokowi.
Pasar tersebut, kata Jokowi, bisa dimanfaatkan masyarakat kedua negara untuk bertransaksi, sehingga Mota’ain bisa menjadi kawasan ekonomi dan menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru di Nusa Tenggara Timur.
