BNPT dan BPS Akan Susun Indeks Risiko Terorisme  

Reporter

Selasa, 27 Desember 2016 14:53 WIB

Ketua Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto (tengah) menyampaikan rilis pertumbuhan ekonomi kuartal III 2016 di Kantor Pusat BPS, Jakarta, 7 November 2016. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menandatangani kerja sama untuk menyusun indeks risiko terorisme. Informasinya mencakup hingga tingkat kabupaten dan kota. "Sehingga ada gambaran serta menjadi landasan pemantauan dan evaluasi penanggulangan terorisme," ucap Kepala BPS Suharyanto di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa, 27 Desember 2016.

Kepala BNPT Komisaris Jenderal Suhardi Alius mengatakan, melalui kerja sama ini, lembaganya berharap memiliki data yang signifikan untuk mengukur indeks risiko terorisme hingga tingkat kabupaten. "Kami ingin mengolah penanggulangan teroris secara terintegrasi, dari hulu sampai hilir," ujarnya.

Suharyanto menuturkan Indonesia belum memiliki survei tentang terorisme. Belum ada data dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan untuk menyusun peta jalan penanggulangan terorisme mendatang.

Menurut Suharyanto, Indonesia harus meniru Global Terrorism Index (GTI) yang dikeluarkan Institute for Economic and Peace. Dalam publikasinya, GTI memberi penjelasan yang kompleks, mulai kenapa teror terjadi, tren pergerakannya, strategi yang berjalan, hingga dampaknya pada perekonomian. "Di ranah nasional, (kita) tidak memiliki analisis sekomprehensif ini. Harus kita pecahkan," katanya.

Melalui data dan informasi statistik, BNPT berusaha mengungkap akar masalah penyebab terjadinya teror berikut langkah-langkah penanggulangannya. BNPT, ucap Suhardi, akan membutuhkan semua data yang berkaitan dengan masalah ideologi, ekonomi, politik, sosial, dan budaya yang berkaitan dengan GTI. "Teman-teman BPS punya. Kami bisa implementasikan dengan situasi dan kondisi yang aktual," ujar Suhardi.

AHMAD FAIZ




Berita terkait

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

12 jam lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

8 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

8 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

9 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

9 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

9 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

9 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

9 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

9 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya