Banjir Bima, Butuh Tambahan Petugas untuk Distribusi Pangan  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 26 Desember 2016 23:01 WIB

Suasana banjir bandang di Bima, Nusa Tenggara Barat, 22 Desember 2016. Tempo/Akhyar M. Nur

TEMPO.CO, Mataram - Nilai kerugian akibat bencana banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat, diperkirakan mencapai Rp 979,3 miliar. Ini berdasarkan penghitungan yang didapat dari rapat bersama rencana aksi tanggap darurat yang berlangsung di Bima, Ahad malam, 26 Desember 2016.

Berdasarkan rekap data terbaru, jumlah korban banjir yang mengungsi adalah 105.753 jiwa dengan rincian 98.423 jiwa mengungsi di tempat keluarga dan di titik pengungsian 7.330 jiwa, yang tersebar di 7 kelurahan.

Rapat yang dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei bersama Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Adhy Karyono menghitung kerusakan fasilitas kesehatan, pendidikan, jalan, jembatan, prasarana air minum, persampahan, pertanian, rumah penduduk, dan tempat usaha.

"Distribusi bantuan dan pembersihan harus dioptimalkan. Sejumlah truk akan didatangkan Pemerintah Provinsi untuk membantu distribusi bantuan dan kegiatan pembersihan," ucap Willem dalam rilis yang diterima Tempo, Senin, 26 Desember 2016.

Menurut rilis, kendala utama yang dihadapi saat ini adalah kesulitan melakukan distribusi bantuan karena kekurangan tenaga dan sarana.

Willem mengarahkan beberapa rencana aksi selain distribusi bantuan, yang merupakan langkah prioritas, yakni pembersihan. “Sejumlah truk akan didatangkan pemerintah provinsi untuk membantu distribusi bantuan dan kegiatan pembersihan,” kata dia.

Tenaga dari TNI, polisi, dan relawan akan ditempatkan per sektor wilayah terdampak. Untuk rekonstruksi dan rehabilitasi infrastruktur rusak harus disusun rencana aksi lintas sektor. Ini diperlukan untuk melakukan rehab sekolah yang akan disampaikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sedangkan perbaikan jembatan dan jalan akan disampaikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Untuk antisipasi dan pengurangan risiko bencana pada masa mendatang, beberapa hal yang mendesak dilakukan adalah normalisasi sungai, penataan drainase, dan penertiban penataan ruang.

Dalam rilis juga dijelaskan rincian kerugian yang dialami Kota Bima dengan total sekitar Rp 979,3 miliar, yang terdiri dari fasilitas kesehatan berupa 4 puskesmas, 29 puskesmas pembantu, 29 pondok bersalin desa, dan 1 kantor laboratorium kesehatan daerah, dengan perkiraan nilai kerugian Rp 66,4 miliar.

Lalu ada fasilitas pendidikan yang rusak, seperti 18 SD, 5 SMP, dan 4 SMA. Infrastruktur jalan, jembatan, prasarana air minum, dan prasarana pengelolaan sampah juga mengalami kerusakan dengan nilai kerugian sekitar Rp 255 miliar.

Areal pertanian terendam banjir dengan perkiraan nilai kerugian sekitar Rp 5,806 miliar. Sejumlah rumah penduduk juga rusak dengan perincian 91 hanyut, 47 rusak berat, 49 rusak sedang, dan rusak ringan tidak terhitung. Adapun untuk tempat usaha dan kios, 77 rusak berat dan 39 rusak sedang.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

21 jam lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

1 hari lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

2 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

3 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

4 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

8 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

9 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

9 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya