Kasus Beli Lahan, Jaksa Tahan Eks Kepala Basarnas Yogyakarta  

Reporter

Jumat, 23 Desember 2016 16:58 WIB

Ilustrasi korupsi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penyidikan kasus korupsi pembelian lahan Badan SAR Nasional (Basarnas) Daerah Istimewa Yogyakarta senilai Rp 5,9 miliar sudah sampai penyerahan tahap II. Tersangka yang juga eks Kepala Basarnas Yogyakarta, Waluyo Raharjo, ditahan jaksa di Rumah Tahanan Kelas IIA Wirogunan, Yogyakarta, Kamis, 22 Desember 2016.

Alasan jaksa menahan salah satu tersangka korupsi uang pembelian lahan itu untuk memudahkan proses hukum dan persidangan. Apalagi ancaman hukumannya sudah memenuhi syarat penahanan. "Ditahan untuk memudahkan proses hukum," kata Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta, Azwar, Jumat, 23 Desember 2016.

Tersangka kasus pembelian lahan 6.000 meter persegi di Gunungkidul pada 2015 ini tidak hanya Waluyo. Satu tersangka lagi ialah Dias Ardiyanto, calo tanah. Dias terlihat dalam perkara tersebut karena berjanji mengupayakan pengadaan lahan untuk pos komando penyelamatan. Ia telah ditahan sejak awal proses penyidikan.

Sebelum akhir tahun ini, jaksa akan menyelesaikan penyusunan dakwaan terhadap dua tersangka. Keduanya dijerat Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman lebih dari 5 tahun penjara. "Selesai penyusunan dakwaan akan dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi," kata Azwar.

Kasus ini bermula pada 2015 saat Basarnas mencari lahan untuk pos komando penyelamatan di Gunungkidul. Selaku calo tanah, Dias memberi tahu ada lahan 6.000 meter persegi. Uang dilunasi sebelum syarat-syarat jual-beli lengkap. Waluyo sudah diingatkan supaya tidak memberi lampu hijau pencairan dana. Namun dia justru mendesak supaya uang itu dikucurkan ke Dias.

Ternyata, ada komitmen antara Dias dan Waluyo. Setelah proses jual-beli selesai, Waluyo akan menerima Rp 1,5 miliar. Ia baru menerima uang dari Dias Rp 160 juta melalui transfer bank dan uang tunai. Belum memberi total uang komitmen, Dias keburu ditangkap.

Pengacara Waluyo, Deddy Suadi, menyayangkan penahanan kliennya karena selama pemeriksaan bersikap kooperatif. Namun, ia tak bisa berbuat banyak karena penahanan tersangka merupakan wewenang kejaksaan. "Segera saja disidang supaya kami juga lekas memberi pembelaan," kata Deddy.

MUH SYAIFULLAH

Baca juga:
Soal Harga BBM, Politisi Demokrat: Tak Perlu Menyindir SBY
Sidang Ahok Pindah ke Ragunan, Kapolda Sudah Evaluasi Lokasi


Berita terkait

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

10 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

21 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

25 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

45 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

51 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

53 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

58 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

22 Februari 2024

Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya