TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz tidak bersedia dicalonkan kembali menjadi ketua umum partai. “Apakah itu di dalam Muktamar 2002, 2003 atau 2004, saya tidak akan bersedia lagi,” ujar Hamzah usai mengikuti acara Silaturahmi Nasional Angkatan Muda Ka’bah (AMK) di kantor DPP PPP Jalan Diponegoro Jakarta, Sabtu (12/1). Hamzah menambahkan dirinya akan menjadi Ketua Umum PPP sampai tahun 2004. “Sampai pemilu,” ujarnya tanpa bersedia menjelaskan alasannya tidak bersedia dipilih kembali. Meski demikian ia tidak akan meninggalkan partai berlambang Ka’bah itu, karena menurutnya partai ini telah membesarkannya. Menurut Hamzah selama ini, ia sudah banyak merasakan kenikmatan. Dua tahun lalu, ia bisa berkumpul dengan para kyai yang belum pernah dikenalnya. Saat ini ia mengenal hampir 90 persen kyai. “Ada kenikmatan tersendiri,” kata dia. Hamzah juga mengatakan bahwa yang membuatnya senang saat ini adalah berhenti menjadi Ketua Umum PPP sesegera mungkin. Dia menilai masih ada budaya paternalistik dalam tubuh partai ini. Misalnya, bila ketua umum partai jadi wakil presiden maka, pimpinan cabang mendapatkan penghargaan dari bupati. Hal-hal seperti inilah yang ingin dihindarinya. Menjadi wakil presiden sekaligus ketua umum partai merupakan beban yang berat karena bagaimanapun, ia pasti akan membela partainya. (Retno Sulistyowati-Tempo News Room)