Terdakwa Penghadang Kampanye: Djarot Satu Grup dengan Ahok  

Reporter

Senin, 19 Desember 2016 14:26 WIB

Terdakwa penghadang kampanye, Naman Sanip, 52 tahun, mengaku tak berniat menghadang Djarot Saiful Hidayat yang sedang melaksanakan kampanye. Keterangan itu ia sampaikan saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Senin, 19 Desember 2016. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus penghadang kampanye, Naman Sanip, 52 tahun, mengaku sempat berbincang dengan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, saat insiden penghadangan kampanye di Kembangan, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. Waktu itu, Naman memprotes calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang terseret kasus penistaan agama.

"Saya diajak bicara oleh Pak Djarot, ya saya jawab," kata Naman saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Senin, 19 Desember 2016. Naman mengatakan dia dihampiri oleh Djarot saat sekelompok orang berdemonstrasi di depan Djarot, yang sedang kampanye. "Saya jawab, Pak Djarot kan wakilnya, berarti satu grup (dengan Ahok)."

Naman menjelaskan, saat itu ia tak mengerti kenapa Djarot menghampirinya. Ketika itu, ia pun menyampaikan aspirasinya kepada Djarot. Mantan kepala daerah Blitar tersebut meminta Naman tidak berdemonstrasi. Djarot menyarankan agar Naman tidak memilih Ahok-Djarot jika tak suka dengan kepemimpinan mereka.

Naman juga memastikan saat itu ia tidak mengusir atau menghadang Djarot. Dia bahkan menyarankan agar demonstran lebih tenang, tidak teriak-teriak, meskipun ia tak mengenal sekelompok orang yang berdemonstrasi itu. Dia pun menampik tudingan memimpin massa melakukan penghadangan.

Naman mengaku awalnya berniat menemui Ahok karena dikabarkan bahwa terdakwa kasus penistaan agama itu akan berkampanye di daerah Kembangan. "Saya enggak tahu Djarot mau datang. Saya tahunya dari tetangga Ahok yang akan datang," ucapnya.

Naman menjelaskan kepada majelis hakim ia tak tahu bahwa berdemonstrasi saat kampanye tidak diperkenankan oleh undang-undang. Dia juga tak berniat berdemonstrasi menghadang Djarot. "Saya enggak tahu undang-undang, saya cuma lulusan SD."

Sebelumnya, Djarot menyatakan dia tak dendam terhadap Naman Sanip, pria yang menghadangnya saat kampanye di Kembangan, Jakarta Barat. Bahkan Djarot mengatakan akan memberikan santunan kepada keluarga pria 52 tahun itu.

"Saya akan beri bantuan, termasuk sekolah dan biaya hidup," kata Djarot setelah mengikuti persidangan Naman di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Jumat, 16 Desember 2016.

Djarot mengatakan pihaknya sudah memaafkan tindakan Naman yang menghadangnya saat kampanye. Meski demikian, proses hukum tetap berjalan. Karena itu, Djarot berinisiatif menjamin kebutuhan keluarga Naman jika bapak empat anak itu dinyatakan bersalah dan dipenjara.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

32 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

38 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

30 Oktober 2023

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

Djarot PDIP meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua dan tidak memihak salah satu kandidat.

Baca Selengkapnya