Bupati Disidik KPK, Proyek di Jombang Diduga Sarat KKN

Reporter

Senin, 12 Desember 2016 15:58 WIB

Penyidik KPK menyita tiga mobil dan satu sepeda motor mewah di rumah Sekda Jombang Ita Triwibawati. Mobil dan motor tersebut dititipkan di Markas Polres Jombang, Selasa, 6 Desember 2016. TEMPO/ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Jombang - Dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme di balik pengaturan proyek-proyek pembangunan di Pemerintah Kabupaten Jombang terus bergulir seiring dengan penyidikan terhadap pasangan suami-isteri, Bupati Nganjuk, Taufiqurrahman dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jombang, Ita Triwibawati oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Koordinator LSM Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LInK) Jombang, Aan Anshori, pengaturan proyek untuk memenangkan perusahaan atau kelompok usaha milik keluarga Ita dan Taufiqurrahman dalam proses lelang. “Saya menduga kuat pengaturan proyek benar terjadi,” katanya, Senin, 12 Desember 2016.

Aan mengatakan, meski seorang Sekda tidak berada secara langsung dalam struktur Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa Kabupaten Jombang, tapi Sekda adalah eselon dan jabatan tertinggi di lingkup pemerintahan daerah.

Baca juga:
Heboh Harbolnas 1212, Kenapa YLKI Minta Konsumen Waspada?
Hadiri Perayaan Maulid Nabi di Menteng, Ahok Minta Maaf


Aan menjelaskan, pejabat Sekda punya tugas pokok dan fungsi yang sentral dalam pembangunan daerah termasuk perencanaan dan penganggaran. Ia juga menduga ada gratifikasi atau suap di balik lelang proyek di Jombang. “Bisa dikatakan hampir semua proyek demikian,” ujarnya.

Ita belum bisa dikonfirmasi atas tuduhan ini. Namun ia membenarkan penggeledahan KPK yang dilakukan di ruang kerjanya pada 5 Desember 2016 lalu terkait proyek pembangunan di Jombang. “Iya, pembangunan di Jombang,” ucapnya usai pengggeledahan.

Ita enggan menanggapi keterkaitan penggeledahan KPK dengan proyek-proyek yang dimenangkan dan dikerjakan perusahaan dan kelompok usaha keluarganya. “Kita lihat saja nanti,” kata wanita berjilbab itu.

Sebelum menjabat sebagai Bupati Nganjuk sejak 2008, Taufiqurrahman merupakan pengusaha jasa konstruksi. Bisnisnya semakin berkembang seiring dengan pengaruhnya sebagai bupati dan Ketua DPC PDI Perjuangan Nganjuk. Taufiqurrahman juga mengembangkan bisnis di Jombang, yang ditopang oleh jabatan isterinya sebagai Sekda Jombang sejak Oktober 2014.

Saat ini KPK sedang menyidik proyek-proyek pembangunan di Nganjuk dan Jombang selama 2008-2016. Taufiqurrahman telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dengan sangkaan menerima gratifikasi. Sedangkan Ita masih sebagai saksi. Dalam penggeledahan di Jombang, penyidik KPK menyita sejumlah mobil mewah dari rumah Ita.

Sebelumnya Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko membantah ada masalah dalam proyek-proyek pembangunan di Jombang. Bahkan Nyono mengklaim Jombang termasuk daerah berprestasi dalam pengelolaan anggaran. “Jombang mendapat penghargaan dari Presiden berupa dana insentif daerah,” katanya, 6 Desember 2016.

Menurut Nyono, dalam audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 2015, Jombang mendapat status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). “Kami mendapat hadiah dana insentif daerah tahun 2017 sebanyak Rp 51.330.244.000, tertinggi di Indonesia dari 534 kabupaten dan kota,” ujar Nyono yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Timur itu.

Ihwal kasus yang menimpa Ita, Nyono mengimbau agar proses hukum yang berjalan diikuti. “Ikut proses hukumnya dan kami mendukung penegakan hukum yang dilakukan KPK.”

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

18 jam lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

19 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

19 jam lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

20 jam lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

22 jam lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

1 hari lalu

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

1 hari lalu

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

"Ah biar sajalah. Kan Ketua PPATK sudah bilang, ada aturannya kan," kata Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

1 hari lalu

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

Dewas KPK akan memulai sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal penyalahgunaan wewenang dalam kasus korupsi di Kementan.

Baca Selengkapnya