Begini Cara Komunikasi Teroris Bekasi dengan Bahrun Na'im  

Reporter

Minggu, 11 Desember 2016 14:44 WIB

Bentuk bom yang ditemukan di rumah kos di Jalan Bintara Jaya VIII, Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI Komisaris Besar Awi Setiyono menyatakan empat teroris yang ditangkap di Bekasi, Sabtu, 10 Desember 2016, aktif berkomunikasi dengan teroris Bahrun Na'im. Mereka berkomunikasi via telegram.

"Mereka belajarnya (mempersiapkan aksi terornya) lewat telegram," ucap Awi saat memberikan keterangan pers di kantor Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Minggu, 11 Desember 2016.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap empat terduga teroris itu, Sabtu kemarin. Mereka diduga akan melakukan serangan bom bunuh diri di depan Istana Kepresidenan pada Minggu, 11 Desember 2016. Empat orang yang telah dinyatakan sebagai tersangka itu berinisial MNS, S, AS, dan DYN.

Adapun bom yang rencananya akan mereka ledakkan di depan Istana Kepresidenan tersebut berjenis high explosive atau berdaya ledak tinggi. Pengaruh ledakannya bisa mencapai 300 meter dari pusat ledakan. Perakitannya dilakukan tersangka berinisial MNS dan dua orang yang saat ini berstatus buron.

Awi berujar, salah satu hal yang disampaikan via komunikasi telegram adalah teknik membuat bom berdaya ledak tinggi tersebut. Teknik perakitan bom perlu disampaikan via telegram karena keempat teroris yang ditangkap merupakan sel baru dari jaringan teroris Bahrun Na'im. Dengan kata lain, mereka belum menguasai teknik membuat bom.

Pada akhirnya, bom itu berhasil diamankan Densus 88 saat penangkapan teroris berinisial DYN di Bintara Jaya, Bekasi. Kala itu, bom sudah dalam kondisi jadi, dalam kemasan panci, dan siap dipakai untuk aksi bom bunuh diri.

Saat ini, menurut Awi, kepolisian masih menelusuri apa saja komunikasi yang dilakukan empat teroris itu dengan Bahrun Na'im. Apalagi, tutur dia, ada dugaan bahwa komunikasi via telegram tersebut juga berkaitan dengan pendanaan aksi teror. "Masih kami telusuri," kata Awi.

ISTMAN M. P.




Berita terkait

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

22 jam lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

1 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

1 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

4 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

5 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

5 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

7 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

8 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

8 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya