Buka Bali Democracy Forum, Kata Jokowi Soal Intoleransi

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 8 Desember 2016 13:30 WIB

Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi (kelima kiri) berbincang dengan sejumlah bersama menteri luar negeri dan delegasi negara sahabat dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) IX di Nusa Dua, Kamis (8/12). Kegiatan selama dua hari tersebut diikuti delegasi dari 94 negara dan sejumlah organisasi pengamat untuk berdiskusi tentang demokrasi, agama dan pluralisme sekaligus memperkuat kerja sama memperkuat demokrasi. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Denpasar - Presiden Joko Widodo membuka Bali Democracy Forum IX dengan membacakan pidato perihal intoleransi. Menurut Presiden Jokowi, intoleransi merupakan salah satu isu penting global saat ini selain isu ekonomi.

"Dalam beberapa tahun terakhir ini, setiap menghadiri pertemuan internasional, saya menangkap adanya kegamangan dan kekhawatiran dari negara-negara di dunia (soal intoleransi)," ujar Presiden Jokowi di Bali International Convention Center, Westin Hotel, Bali, Kamis, 8 Desember 2016.

Presiden Joko Widodo menjelaskan, isu intoleransi masih dikhawatirkan banyak negara karena tak kunjung usai hingga sekarang. Di berbagai negara, malah, konflik baru datang sebelum konflik intoleransi yang lama berhasil diselesaikan.

Presiden Jokowi memberi contoh isu kemerdekaan rakyat Palestina yang belum sesuai harapan. Di sana, konflik antar kubu terus terjadi, dan diperparah dengan berkembang pesatnya paham radikalisme dan ekstrimisme di banyak negara.

Contoh lain adalah berkembangnya Xenophobia atau ketakutan terhadap orang asing di berbagai negara. Di Eropa, isu Xenophobia mengemuka karena masuknya imigran-imigran dari negara konflik di Timur Tengah.

"Saya dapat mengerti jika situasi ini memunculkan rasa kekhawatiran dan kegamangan, lebih lagi dibarengi dengan kondisi ekonomi dunia, yang penuh dengan ketidakpastian," ujar Presiden Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo mengatakan, dalam situasi seperti inilah, rasa optimisme perlu dibangun. Tiap negara, kata ia harus bekerjasama, bertukar pikiran dan pengalaman untuk tahu apa yang harua dihadapi dalam menangani intoleransi.

Indonesia, menurut Presiden Joko Widodo, bisa beperan dalam membangun optimisme itu. Hal ini mengingat Indonesia memiliki sejarah panjang dalam hal kemajemukan. Indonesia memiliki 1.300 suku dan lebih dari 700 bahasa.

Presiden pun mengklaim toleransi tetap tumbuh di Indonesia meski ada sejumlah isu intoleransi. Sebagai contoh, pada aksi 2 Desember lalu, tidak ada konflik antar umat. Contoh lain, Pondok Pesantren tetap berdiri di Bali meski mayoritas penduduk Hindu.

"Indonesia adalah rumah bagi umat Islam Kristiani, Katolik, Hindu, Buddha dan Kongfucian," ujar Presiden Joko Widodo

Terakhir, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar para diplomat atau peserta BDF tidak menggunakan kesempatan hari ini sebagai finger pointing exercise atau saling tuding. Sebaliknya, BDF ini harus digunakan untuk saling memperkuat satu sama lain.

"Melalui Institut Demokrasi dan Perdamaian (Institute for Peace and Democracy), Indonesia siap mengembangkan kerjasama konkrit di bidang demokrasi dan perdamaian," ujarnya mengakhiri.

ISTMAN MP

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

3 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

8 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

13 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

15 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

16 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya