Bahas Kasus Ahok di DPR, Jaksa Agung: Tak Ada Intervensi

Reporter

Selasa, 6 Desember 2016 21:39 WIB

Jaksa Agung HM Prasetyo dalam paparannya saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 21 April 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat mencecar Jaksa Agung Muhammad Prasetyo terkait dengan proses penanganan dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama yang terkesan cepat. Dewan meminta ketegasan dari Jaksa Agung agar kasus ini tidak diintervensi kepentingan politik.

Politikus Partai Amanat Nasional Muslim Ayub mengatakan, sejauh ini tidak ada pernyataan tegas dari Kejaksaan untuk menyelesaikan kasus tanpa kekuatan politik. Ia menyoroti Prasetyo yang juga kader Partai NasDem. "Apalagi partai yang mendukung Ahok," kata dia dalam rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 6 Desember 2016.

Muslim pun meminta jaminan bahwa kejaksaan akan bekerja independen tanpa ada intervensi dari pihak mana pun. "Sebab, kasus ini sangat sensitif. Aparat penegak hukum dapat adil atau tidak?" tanya dia. Menjawab pertanyaan itu, Jaksa Agung Prasetyo menegaskan dirinya bukanlah orang politik. "Saya orang hukum. Tidak ada agenda yang disembunyikan," ucapnya.

Menurut Prasetyo, dalam kasus ini, Kejaksaan memang bertindak hati-hati. Sebab, bila ada keputusan yang salah, akan berpengaruh pada kondisi Indonesia. "Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bangsa dan negara," ujarnya.

Tidak hanya itu, Dewan mempertanyakan proses penanganan kasus Ahok pada tahap Kejaksaan yang terkesan cepat, hanya berkisar tiga hari. Padahal, menurut Muslim, berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Aacara Pidana, Kejaksaan memiliki waktu 14 hari untuk menyatakan suatu perkara P-21.

Pertanyaan serupa diajukan Wakil Ketua Komisi Hukum dari Fraksi Demokrat, Benny Kabur Harman. Ia pun meminta penjelasan dari Jaksa Agung. Sebab, di tengah publik muncul anggapan ada tekanan dari massa. "Apakah ini kejahatan luar biasa sehingga proses hukumnya cepat?" kata Benny.

Prasetyo menjelaskan, proses hukum kasus Ahok di Kejaksaan cepat karena pihaknya bekerja keras. Kejaksaan bahkan membentuk tim jaksa peneliti yang bertugas mendalami berkas perkara yang dilimpahkan dari kepolisian.

AHMAD FAIZ

Baca juga:
KPK Sita Jeep Wrangler dan Motor BMW di Rumah Sekda Jombang
Kasus Penistaan, Ini Nama 13 Jaksa yang Bakal Mencecar Ahok

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

5 menit lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

23 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

5 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya