Angin Kencang Melanda Indonesia, Begini Penjelasan BMKG  

Reporter

Selasa, 6 Desember 2016 06:05 WIB

Hujan deras dan angin kencang merobohkan papan penunjuk bandara Terminal 2 Soekarno-Hatta siang ini, Sabtu, 3 Desember 2016. Kejadian ini menimbulkan kemacetan lalu lintas yang cukup panjang. ISTIMEWA

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membeberkan sejumlah penyebab angin kencang yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta.

“Saat ini terjadi sirkulasi pusaran angin (pusat tekanan rendah) di perairan utara Aceh dan Samudra Hindia di sisi selatan Bali,” kata Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko secara tertulis pada Senin, 5 Desember 2016.

Hary menjelaskan, di wilayah perairan Sulawesi Utara bagian utara dan perairan utara Papua Barat terjadi sirkulasi angin tertutup. Kata dia, hal ini mempengaruhi pola cuaca di wilayah Indonesia. Sehingga terbentuk daerah belokan, pelambatan, dan pertemuan (konvergensi) angin di sejumlah wilayah.

Beberapa wilayah itu adalah Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sulawesi, Papua Barat, serta Papua bagian tengah dan selatan.

“Ada aliran dorongan massa udara dingin dan kering dari Asia Tengah yang terpantau mulai masuk menuju ke wilayah Indonesia sebelah utara,” ucap Hary.

Dia menjelaskan, di dalam aliran tersebut terdapat udara dingin dan kering di Australia bagian timur, yang sampai saat ini terpantau sedang masuk ke wilayah Samudra Hindia sebelah selatan Sumatera hingga Nusa Tenggara Barat, termasuk ke Laut Arafura dan Teluk Carpentaria.

“Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan potensi hujan di sebagian besar wilayah Indonesia,” katanya.

Hary juga menjelaskan adanya massa udara basah dengan kelembapan udara 20-80 persen di ketinggian 1.500 meter, 3.000 meter, dan di 5.000 meter. “Terkonsentrasi di puluhan wilayah.”

Hal ini mendukung proses konveksi dalam skala lokal sehingga juga turut mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Indikasi potensi hujan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang diprediksi akan terjadi sampai 8 Desember 2016. Hal itu akan terjadi di sejumlah kawasan.

Mulai Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Lalu Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Bali, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. “Jadi ada indikasi hujan lebat berskala harian dapat meningkatkan bencana hidrometeoreologi.”

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

5 menit lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

3 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

6 jam lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

9 jam lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

16 jam lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

1 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

1 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

1 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan Tebal Hingga Hujan Ringan

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, 30 April 2024, berawan tebal hingga hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

1 hari lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Sama Cerah Berawan Pagi Ini, Bagaimana Siang dan Malam?

Prediksi cuaca dari BMKG menyebut Jabodetabek seluruhnya cerah berawan pada pagi ini, Kamis 30 April 2024.

Baca Selengkapnya