Pesawat Polri dengan tipe M-28 Sky Truck jatuh di perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Sabtu, 3 November 2016. Pesawat ini dikabarkan membawa 15 kru yang terdiri dari lima orang kru dan sepuluh orang penumpang. Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengerahkan satu unit kapal patroli KN P5221 milik Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Senayang guna mencari korban pesawat Kepolisian RI yang jatuh pada Sabtu, 3 Desember 2016.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut A. Tonny Budiono mengatakan pengerahan armada itu untuk memperkuat pencarian korban pesawat jatuh milik Polri.
Tonny menyatakan pencarian korban masih berlangsung hingga kini. “Kapal patroli KPLP KN Rantos P-210 milik Pangkalan PLP Tanjung Uban telah bergabung dengan Tim SAR hari ini. Semoga dengan penambahan armada kapal ini dapat menemukan para korban yang tersisa," ujar Tonny, Ahad, Desember 2016.
Dalam pencarian korban pesawat pada Sabtu lalu, tim berhasil menemukan satu korban meninggal pada pukul 17.45 WIB. Nakhoda Kapal Patroli KN P5221, Azwar Anas, menyerahkan jenazah korban kepada Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) pada pukul 18.10 WIB.
Sebelumnya, pesawat berjenis Sky Truck tipe M-28 jatuh di wilayah Perairan Lingga, Kepulauan Riau. Pesawat kepolisian jatuh setelah hilang kontak dengan menara Air Traffic Controller (ATC). Pesawat baling-baling milik Polri tersebut diketahui terbang dari Pangkal Pinang menuju Batam pada Sabtu siang.
Pesawat ini dikabarkan membawa 15 kru yang terdiri atas lima orang kru dan sepuluh orang penumpang. Sebanyak tiga kru turun di Pangkal Pinang karena tugasnya hendak mengganti kru yang berada di wilayah tersebut dalam rangka rotasi.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.