Bengawan Solo Kembali Meluap, Bojonegoro Dikepung Banjir
Editor
Mustafa moses
Rabu, 30 November 2016 22:39 WIB
TEMPO.CO, Bojonegoro - Banjir bandang melanda Dusun Kejuron, Desa Bobol, Kecamatan Sekar, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu malam, 30 November 2016. Di saat yang sama, Bengawan Solo kembali meluap dan mendekati status siaga III alias siaga merah.
Tinggi mula air (TMA) alat pencatat Taman Bengawan Solo yaitu 14.92 phielschaal atau siaga kuning. Ini artinya, bila bertambah 8 sentimeter lagi menjadi 15.00 phielschaal, maka statusnya akan menjadi siaga merah.
Hujan merata pada Rabu malam ini, bisa memicu naiknya air sungai itu. “Ya, bisa menyentuh level siaga merah,” ujar Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Pengurangan Risiko Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojongoro, kepada Tempo, Rabu malam, 30 November 2016.
Data di BPBD menyebutkan, banjir bandang di Dusun Kejuron Desa Bobol, Sekar, terjadi pada Rabu petang. Akibatnya, 11 rumah terendam banjir disertai lumpur dengan ketinggian rata-rata 50 sentimeter. Jumlah kerusakan di pendudukn dan fasilitas umum masih didata.
Banjir bandang di Kecamatan Sekar, juga berpotensi memicu naiknya Sungai Bengawan Solo. Masalahnya, banjir akan turun dan mengalir di anak sungai dan menuju ke Sungai Bengawan Solo. Itu belum ditambah sungai-sungai kecil di Bojonegoro bagian selatan dan barat. “Ya, tentu masih berhubungan sungainya,” kata Sukirno.
Sementara itu, Sungai Bengawa Solo yang kembali meluap kedua kalinya dalam satu pekan ini, mengakibatkan rumah-rumah di bantaran sungai terendam banjir antara 40 hingga 80 sentimeter. Banjir kini telah menggenangi lebih dari 65 desa/kelurahan di 15 kecamatan.
SUJATMIKO