Tersangka Bom Majalengka Ingin Jual Sabu untuk Ledakkan Bom  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 30 November 2016 21:32 WIB

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Komisaris Besar Rikwanto memperlihatkan barang bukti yang disita dari Rio Priatna Wibawa (RPW), tersangka pembuat bom jaringan Bahrun Naim yang ditangkap di Desa Girimulya, Kabupaten Majalengka, pada Rabu, 23 November 2016. Rikwanto dan tim Pusat Laboratorium Forensik Polri menjelaskan perihal penangkapan itu di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 25 November 2016. Tempo/Rezki A.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Kepolisian RI Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan empat tersangka pembuat bahan peledak bom di Majalengka bertemu dan berkenalan melalui media sosial Facebook. Mereka lantas berkumpul secara langsung sejak Juni lalu.

"Jadi barang yang awalnya mereka persiapkan, mereka mau membuat laboratorium pembuatan sabu-sabu," kata Boy di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 30 November 2016.

"Cita-citanya, sabu dijual untuk melakukan aksi teror untuk amaliah. Ide ini berubah sejak mereka berkumpul," ujar Boy. Menurut dia, para tersangka ini belum pernah meracik sabu. Alasannya, uang-uang yang mereka kumpulkan belum cukup.

Detasemen Khusus 88 awalnya menangkap Rio Priatna Wibawa, 24 tahun, karena disangka sebagai pembuat bahan peledak bom di Desa Girimulya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada Rabu pagi, 23 November 2016.

Tiga tersangka lain ditangkap beberapa hari setelah Rio. Mereka adalah Bahraini Agam (36 tahun) di Aceh, Eep Saeful Bahri (30) di Serang, dan Hendra Rizki alias Abu Pase (24).

Menurut Boy, niat mereka berubah dari menjual sabu menjadi membuat bahan peledak. Mereka sendiri mempersiapkan sebuah peledakan di akhir tahun. Boy mengatakan alat itu kurang detonator saja. Bom berjenis high explosive ini, ujar dia, efek ledakannya bisa mencapai 8.000 meter per detik. Bahkan Rio dan Bahraini sudah survei ke beberapa daerah yang menjadi target terornya.

Menurut Boy, mereka cukup kreatif memanfaatkan barang-barang sebagai alat dan bahan peledak bom. "Mereka menggunakan barang-barang yang biasa dipakai sehari-hari, bahkan kuteks yang biasa dipakai wanita," katanya. Mereka juga membeli bahan secara online.

"Dari hasil ini, mereka ada niat menjual bahan peledak. Dengan keberhasilan mereka, nanti akan menerima pesanan bom," ujar Boy. Jaringan ini juga diduga berkomunikasi dan termasuk jaringan Bahrun Naim, yang sedang berada di Timur Tengah.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

31 Maret 2022

Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis

BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.

Baca Selengkapnya

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

21 Maret 2022

Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.

Baca Selengkapnya

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

21 Maret 2022

Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

15 Juni 2021

Terduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia

Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.

Baca Selengkapnya

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

16 April 2021

Napi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak

Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

22 Januari 2021

Densus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh

Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

9 November 2020

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah

Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris bernama Ahmad Zaini alias Ahyar alias Ahyas alias Epson di Banten.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

13 November 2019

Terduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?

Polisi menangkap seorang terduga teroris di Depok, Jawa Barat. Mereka masih mencari tahu hubungannya dengan kasus bom Medan.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

26 September 2019

Malaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol

Pasukan Divisi Anti-teroris Bukit Aman, Malaysia menahan 11 WNI tersangka jaringan kelompok teroris ISIS yang berencana menyerang ketua parpol.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

12 Juni 2019

Terduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh

Empat terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Bekasi ternyata pelarian dari Aceh pada Desember 2018.

Baca Selengkapnya