Menlu Retno: Kerja Sama Indonesia dan Uni Eropa Makin Kokoh  

Reporter

Rabu, 30 November 2016 03:39 WIB

Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi usai rapat terbatas di Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat, 11 November 2016. TEMPO/ YOHANES PASKALIS

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan hubungan Indonesia dengan Uni Eropa (UE) tak hanya berpengaruh pada pembangunan tiap-tiap pihak, tapi juga memperkuat keduanya dalam menghadapi tantangan global.

Hal itu disampaikan Retno saat membuka Pertemuan Komite Bersama Indonesia-UE di Brussels, Belgia, pada 28 November waktu setempat.

“Kerja sama adalah kata kunci, karena di dunia yang sangat terikat ini tidak ada satu pun negara yang dapat hidup sendiri,” ujar Retno dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri, Selasa, 29 November 2016.

Menurut Retno, hubungan Indonesia dengan UE semakin kuat sejak Perjanjian Kemitraan Komprehensif (PCA) diimplementasikan pada 2014. “Di tengah situasi global yang tak menentu, kemajuan hubungan merupakan fondasi kuat untuk meningkatkan kesejahteraan lebih dari 750 juta rakyat Indonesia-UE.”

Retno mengungkapkan sejumlah kesepakatan yang telah dicapai kedua pihak pada 2016, seperti pencabutan tiga maskapai penerbangan Indonesia dari daftar larangan terbang UE. Ketiga maskapai yang dimaksudkan adalah Batik Air, Citilink, dan Lion Air.

Ada pula perundingan Indonesia-UE yang berjudul “Comprehensive Economic Partnership Agreement” (IEU CEPA). Kepada perwakilan UE untuk urusan Luar Negeri dan Keamanan, Federica Mogherini, Retno menyampaikan bahwa IEU CEPA tak hanya akan membantu perdagangan dan investasi, tapi juga meningkatkan kerja sama pembangunan, khususnya pembangunan kapasitas masyarakat Indonesia dan UE.

Perundingan pertama IEU-CEPA, ujar Retno, telah menyepakati arsitektur perundingan, seperti format Working Group dan Sub-Working Group. “Indonesia menyambut baik putaran kedua negosiasi pada awal 2017 di Indonesia, yang akan membahas substansi IEU CEPA,” tuturnya.

Mogherini, dalam kesempatan yang sama, juga menyatakan kekagumannya terhadap pluralisme di Indonesia. Kesan itu didapatnya saat mengunjungi Indonesia tahun lalu.

Menurut dia, kehidupan harmonis antar-agama dan antar-etnis di Indonesia harus menjadi contoh bagi UE. Mogherini pun menyampaikan keinginannya untuk meluncurkan suatu program pada 2017, yang bisa membantu pihaknya mempelajari kehidupan pluralisme di Indonesia.

Pertemuan Retno dan Mogherini juga membahas isu global lain, seperti situasi di Timur Tengah, migrasi, terorisme, isu di Rakhine State, serta situasi di ASEAN dan Eropa.

UE merupakan investor terbesar keempat Indonesia pada 2015 dengan nilai kerja sama sebesar US$ 2,26 miliar pada 1.437 proyek.

Organisasi itu juga merupakan mitra dagang terbesar keempat Indonesia dengan nilai perdagangan mencapai US$ 26,14 miliar. Jumlah wisatawan UE ke Indonesia pada 2014 juga besar, yaitu mencapai 997.932 orang.

YOHANES PASKALIS



Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

20 jam lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

20 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

6 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

8 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

8 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

9 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

9 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

10 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

16 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya