Komnas HAM, Polri, Bawaslu Sepakat Pantau Pilkada Serentak  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 28 November 2016 23:01 WIB

Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto bersama Ketua Bawaslu Muhammad (kanan) dan Jaksa Agung Muda Pidana Umum Noord Rachmad (kiri), usai menandatangani peraturan bersama, di Markas Besar Polri, Jakarta, 21 November 2016. Peraturan tersebut terkait pelaksanaan Sentra Penegakkan Hukum Terpadu untuk menangani dugaan pelanggaran tindak pidana dalam pelaksanaan Pilkada 2017 mendatang.TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Badan Pengawas Pemilihan Umum, dan Polri bersepakat menjaga pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2017 berlangsung aman dan damai.

Ini dilakukan agar hak-hak demokrasi masyarakat, right to vote (hak memilih) dan right to be elected (hak dipilih), bisa terlaksana dengan baik.

"Ini merupakan rangkaian sejak 2014. Setiap ada pilkada, kami selalu koordinasi memetakan bersama daerah-daerah konflik yang memiliki tingkat kerawanan tinggi," kata Siane Indriani, Koordinator Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, saat konferensi pers di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 28 November 2016.

Karena itu, Komnas HAM akan mengambil peran memantau jalannya pilkada. Pemantauan akan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu pra-pilkada, pelaksanaan pemantauan hari H, dan pasca-pilkada.

Siane mengatakan pemantauan tahap pra-pilkada akan mulai dilakukan minggu depan. Ini berlangsung hingga Desember nanti dan akan berfokus pada beberapa aspek, seperti memotret sejauh mana persiapan penyelenggara pemilu, memonitor upaya-upaya pemerintah, polisi, dan TNI dalam meredam konflik sosial, serta mengawasi adanya praktek diskriminasi ras dan etnis.

Sedangkan pemantauan akan dilakukan di 12 wilayah, yaitu Aceh, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Maluku, Papua, Sulawesi Tengah, Papua, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Dari wilayah-wilayah pemantauan ini, Siane mengatakan sejumlah daerah memiliki tingkat kerawanan tinggi, seperti Aceh, Papua, DKI Jakarta, Banten, dan Gorontalo. "Di Gorontalo yang sudah terpidana menjadi calon. Ini potensi ada gerakan masyarakat," kata Siane.

Sedikit berbeda dengan Komnas HAM, Polri tidak menganggap Banten dan Gorontalo dalam kategori rawan. Sebaliknya, menurut Kepala Biro Bantuan Hukum Divisi Hukum Polri Brigjen Pol Bambang Usadi, daerah pilkada paling rawan kemungkinan adalah DKI Jakarta.

"Kemungkinan dari semua yang paling rawan adalah DKI. Apalagi ada isu makar," kata Bambang. Untuk mengatasi hal tersebut, Bambang mengatakan Polri telah menyiapkan kekuatan maksimal.

DENIS RIANTIZA | BUDI R

Berita terkait

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

2 Februari 2022

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

12 Desember 2018

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

Masih ada panti sosial yang menerapkan praktik pemasungan dan kurungan terhadap penyandang disabilitas mental.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

14 November 2017

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berharap kepolisian bertindak hati-hati menyikapi kondisi yang tengah terjadi di Mimika, Papua.

Baca Selengkapnya

Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

14 Oktober 2017

Menteri Tjahjo: Calon Tak Siap Menang Siap Kalah di Pilkada

Tjahjo Kumolo menakar dari digelarnya pemungutan suara ulang di 71 TPS dalam pilkada 2017 yang kerap diikuti dengan pengerahan massa.

Baca Selengkapnya

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

4 Oktober 2017

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

Anggota Komnas HAM terpilih Muhammad Choirul Anam menyatakan komitmennya membongkar kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM  

18 September 2017

Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM  

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan kantor LBH Jakarta sudah dikosongkan. Ada tiga atau empat orang yang sakit saat evakuasi.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut Indonesia Akan Tolak 20 Catatan HAM PBB, Sebab..

20 Agustus 2017

Komnas HAM Sebut Indonesia Akan Tolak 20 Catatan HAM PBB, Sebab..

Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron mengatakan ada sedikitnya 20 rekomendasi yang kemungkinan bakal ditolak atau menjadi catatan oleh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Komnas HAM Soal Negara Punya 3 Mandat Pelestarian Budaya

20 Agustus 2017

Ini Kata Komnas HAM Soal Negara Punya 3 Mandat Pelestarian Budaya

Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron menyebutkan negara memiliki tiga mandat berkaitan dengan upaya pelestarian kebudayaan.

Baca Selengkapnya